JAKARTA, CEKLISSATU - Kasus alergi kacang di Indonesia memang masih sangat langka ditemukan. Tapi tidak ada salahnya pencegahan sejak dini mulai dilakukan sejak anak-anak dari usia empat hingga enam bulan untuk mengurangi risiko alergi menurut para ahli.


Kondisi berbeda justru terjadi di negara-negara Eropa. Di Inggris, satu dari 50 anak memiliki kondisi alergi terhadap kacang atau sekitar 13.000 bayi mengalami alergi kacang tiap tahunnya. Para ahli menilai tingkat prevalensi alergi kacang di kalangan anak-anak meningkat dua kali lipat dalam satu dekade. 


Sekarang para peneliti mengatakan prevalensi di Inggris bisa turun hingga 77 persen jika semua bayi diperkenalkan dengan produk kacang antara usia empat dan enam bulan.


“Anda akan menghentikan 10.000 bayi setiap tahun untuk mengembangkan alergi kacang – jumlah yang sangat besar dan peluang nyata untuk pengobatan pencegahan,” kata Graham Roberts, seorang profesor alergi anak dan pengobatan pernafasan di University of Southampton dan rekan penulis dari analisis.


Gideon Lack, seorang profesor alergi pediatrik di King's College London, dan penulis lain, mengatakan bahwa selama bertahun-tahun negara-negara termasuk Inggris telah menganjurkan agar orang tua menghindari pemberian produk kacang kepada bayi kecil, dan kemudian memperkenalkannya secara bertahap, data tersebut sekarang menunjukkan pentingnya pengenalan awal.


Faktanya, saran sebelumnya dapat berkontribusi pada ledakan alergi kacang di samping faktor lain seperti peningkatan eksim pada anak-anak dan paparan kacang yang lebih besar di lingkungan mereka melalui peningkatan konsumsi oleh orang lain, kata para peneliti.


“Kami percaya alergi kacang berkembang dengan paparan produk kacang di rumah melalui kulit,” kata Lack, mencatat bahwa anak-anak dengan eksim berisiko lebih tinggi terhadap alergi kacang, dan risikonya semakin tinggi semakin parah eksim mereka.


Namun, tim tersebut mengatakan pengenalan awal produk kacang tidak boleh terbatas pada anak-anak dengan kondisi kulit tersebut, karena alergi kacang juga dapat berkembang pada anak-anak tanpa eksim.


Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Allergy and Clinical Immunology ini didasarkan pada analisis dua studi besar, percobaan Learning Early About Peanut Allergy (Leap), dan percobaan Inquiring About Tolerance (Eat). Sementara keduanya sebelumnya telah menunjukkan manfaat dari pengenalan awal produk kacang untuk bayi, masih ada pertanyaan termasuk usia optimal untuk memperkenalkan makanan tersebut.