BOGOR, CEKLISSATU - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) menggelar diskusi bertajuk Journalism Roadshow 2022 dengan tema “Tantangan Etika Jurnalistik dan Etika Digital di Tahun Pemilu”, di kota Bogor pada Kamis 20 Oktober 2022

Kegiatan diskusi itu membahas peran dan tantangan etika jurnalistik serta etika digital di tahun pemilu mendatang. 

Hadir sebagai narasumber, Laban laisila sebagai Head of Narasi Newsroom, Ade Wahyudin sebagai LBH Pers Jakarta, dan Eko Hadi sebagai Wakil ketua PWI kota Bogor serta turut dihadiri oleh Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim

Wakil ketua PWI kota Bogor, Eko Hadi menjabarkan, pentingnya peran seorang wartawan dalam menentukan suatu informasi yang layak atau tidak untuk dijadikan sebuah berita 

“Jadi yang menentukan itu bukan redaktur, bukan editor, kalau Pimred beda dia hanya bertanggung jawab. Sebenarnya kita wartawan adalah ujung tombaknya, apakah ini bisa diklasifikasikan ke dalam sebuah pemberitaan yang memenuhi standar atau tidak,”ujar dia kepada para audiens

“Apakah ini news value-nya ada atau tidak, atau memang berita ini mengandung unsur SARA atau melanggar kode etik” Sambungnnya

Sementara itu, Salah satu narasumber yakni Ade Wahyudin dari LBH Pers Jakarta, mengingatkan peran media di tahun politik mendatang yang bisa menyebabkan polarisasi.

“Kita tau paling kencang itu di 2014, ada pertikaian antara peserta politik atau bahkan pendukung politik yang terjadi polarisasi bahkan hingga saat ini, dan media sosial turut memperparah kondisi polarisasi itu, atau bahkan media juga turut andil di dalamnya sebagai media partisan yang kemudian dia ikut arus dalam perpoltikan itu,"ungkapnya

Ia pun menyebut, seharusnya media bersikap netral dalam kontestasi politik

“Seharusnya konteks media dalam tahun-tahun politik, dia harus independen sesuai dengan kode etik Jurnalis ya harus independen, dia gak boleh partisan” Pungkasnya

Sementara itu Head of Narasi Newsroom Laban Laisila menjelaskan bahwa etika jurnalistik tidak hanya menyelamatkan pelaku media dari sisi hukum saja. Akan tetapi juga menyelamatkan media dari sisi bisnis.

Menurutnya, etika yang dipegang oleh pelaku media akan melahirkan kepercayaan publik.

“Karena binis kepercayaan, binis kita sebagai jurnalis, satu publik trust. Padahal di zaman digital ini, apa yang kita produksi gak perlu print lagi, di sosial media pun kita bisa buat dan itu bisa di-monetize. Begitu kita sebarkan, yang nonton bukan hanya pegawai pemda doang, ada jutaan orang, itu jadi duit. Tapi untuk mencapai trust publik itu, kita harus menjalankan profesi ini secara benar” ungkapnya.

Acara Journalism Roadshow 2022 dikota Bogor ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya diselenggarakan, setelah sebelumnya digelar kegiatan serupa di Makassar dan Surabaya