BOGOR, CEKLISSATU-  Zaenudin orang tua dari Dean Hafid Mualana dan Rafayang kelas 5 dan 6 SD Cibatok I, Kecamatan Cibungbulang  yang selamat dari peristiwa Jambore pada 1 Oktober 2022 menceritakan kengerian sambaran petir yang menelan korban jiwa satu orang siswa.


"Kedua anak saya juga ikut tersambar Petir namun beruntung masih selamat,"kata Orang Tua Kedua Korban Zaenudin kepada wartawan, Rabu 05 Oktober 2022.


Zaenudin menceritakan saat itu cuaca di lokasi jambore pada siang hari terlihat cerah. Namun,  saat malam tiba  berubah,  hujan deras disertai petir ditambah angin kencang membuat suasana mencekam anak-anak  ketakutan panik  sehingga harus mencari perlindungan.

"Namu saat malam terjadi hujan setelah api unggun itu sekitar pukul 21.30 Wib hujan deras disertai petir, itu air mengalir ke tenda tenda anak anak dan tas mereka kebanjiran lalu diambil sama sembilan anak anak termasuk anak saya dan almarhum tiba-tiba itu langsung ada petir menyambar itu sampai keluar asap dari dadanya dan telinga korban yang meninggal,"kata Zaenudin kepada wartawan baru-baru ini.


Sambung Zaenudin setelah itu korban dievakuasi salah satu guru sambil berteriak meminta pertolongan kepada panitia penyelenggara Jambore.

Baca Juga : Siswa Tersambar Petir Saat Berkemah, Ini Kata Kwarcab Pramuka Kabupaten Bogor


"Korban dibawa ke Puskesmas namun karena lukanya cukup serius korban dirujuk ke RSUD Leuwiliang. Namun  korban dalam perjalanan menghembuskan napas terakhirnya,"kata Zaenudin.

Saat itu kata Zaenudin setelah adanya korban yang tersambar petir hampir 9 siswa suasana samakin kalut. Satu  korban yang meninggal dengan kondisi memprihatinkan belum yang lai ikut juga tersambar membuat orang tua yang ikut menemani anak anaknya berkemah panik.


"Seketika itu suasana jambore berantakan tenda tenda siswa digenangi air belum ada yang rusak diterjang angin kencang,"kata Zaenudin.


Zaenudin mengatakan, saat itu juga kegiatan jambore langsung dihentikan siswa yang selamat langsung bergegas merapihkan peralatan ingin segera pulang.

"Anak saya dua kena dan saya panik ikut juga dibawah ke Puskesmas Alhamdulillah kondisi selamat hanya trauma yang mendalam saat ini saja masih istirahat,"katanya.

Sementara itu atas kejadian itu pihak penyelenggara dan sejumlah guru telah dipanggil pihak Kepolisian Sektor Cibungbulang.

Dikatakan Kapolsek Cibungbulang Kompol Agus Permana saat kejadian itu anggota langsung mendatangi lokasi dan telah memintai keterangan dari para saksi termasuk Guru dan Penyelenggara telah dilakukan pemanggilan.


Camat Cibungbulang Agung berharap pasca kejadian itu pihak meminta dalam kondisi cuaca yang tidak mendukung penyelenggaraan di area terbuka sebaiknya ditiadakan dahulu.


"Bukan apa apa kalau hujan khawatir sebaiknya melihat kondisi dan situasi,"kata Agung.