BOGOR, CEKLISSATU—Naiknya harga pakan ternak saat ini teryata berdampak pada kenaikan harga telur, saat ini aja harga telur dari peternak perkilogramnya sudah mencapai Rp 24 Ribu /kg. Bahkan tingginya harga pakan ternak tidak jarang membuat peternak ayam petelur yang memiliki modal sedikit alami gulung tikar.

Diungkapkan salahsatu pemilik kandamg ayam petelur, Irwan (40) di Desa Tegal, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor mengatakan, kenaikan harga pakan ternak sudah berlangsung hampir satu bulan ini.

Bahkan, dia mengaku harus mengurangi jumlah ayam ternaknya yang awalnya total ada 5 kandang saat ini hanya 3 kandang untuk mengurangi kebutuhan pakan.

"Sekarang ada tiga kandang, seharusnya total ada lima. Karena kenaikan harga sudah hampir satu bulan jadi berkurang," kata Irwan kepada wartawan pada, Selasa (24/05/2022).

Irwan menjelaskan, dampak kenaikan pakan tentu sangat berpengaruh bahkan banyak peternak lain gulung tikar karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

"Pendapatan kami tidak sesuai akibat dampak kenaikan harga pakan, beberapun rekanan juga pada tutup usahanya," ucapnya.

Bahkan dia mengaku, kalau harga semakin turun semakin banyak peternak telur banyak bangkrut dan tutup juga karena tak sebanding dengan biaya perawatannya. Maka dari itu saat ini harga terlur naik.

"Untuk telur pecah saja harganya dari Rp 15 ribu sudah mencapai Rp 20 ribu perkilo, dan biaya pakan Rp 335 menjadi Rp 350 ribu perkarung," tegasnya.

Selain itu, untuk stok pakan biasanya mencapai 10 ton sekarang hanya 8 ton untuk satu minggu akibat harganya terus naik.

"Kenaikan imbas dari polemik diluar negeri mengakibatkan semua kebutuhan menjadi naik," katanya.

Irwan juga berharap pemerintah bisa mengontrol harga bahan baku agar kembali stabil lagi, karena harga terus naik tapi stok pembelian berkurang.

"Bahan baku sudah mengalami kenaikan satu bulanan dan semoga tidak naik lagi dan kembali normal," ungkapnya.