BOGOR, CEKLISSATU - Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Jabar) akan membangun skybridge yang menghubungkan Stasiun Bogor, Alun-alun dan Stasiun Paledang, revitalisasi pedestrian dari Alun-alun sampai dengan jembatan merah serta pembangunan underpass Batutulis dan penataan Stasiun Batutulis.


Hal itu diungkapkan, Erni Basri Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat (BTP Jabar) saat rapat kordinasi dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim yang digelar di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor.

Kepala BTP Jabar, Erni Basri mengharapkan dukungan agar rencana pembangunan ketiganya bisa selesai tepat waktu. Saat ini pihaknya tengah menjalani proses awal pembangunan skybridge di kawasan stasiun Bogor sambil me-matching-kan rencana yang ada dengan pihak terkait lain. 


Erni menjelaskan, skybridge yang akan dibangun memiliki panjang 200 meter dengan lebar bervariasi, dari titik stasiun ke stasiun 400 meter yang dilengkapi fasilitas modern, namun tetap menyesuaikan dengan kondisi stasiun Bogor, diantaranya eskalator, lift dan tangga. 

Baca Juga : Moka Kabupaten Bogor Terpilih Harus Punya Wawasan Luas 


“Saat ini masih persiapan tapi kita sudah kontrak, sudah berjalan. Targetnya September 2023 selesai. Karena kan ada (penataan) stasiun juga, bukan skybridge aja. Untuk Stasiun Batutulis, akses jalan raya akan dibangun underpass dan stasiun akan ditata kembali atau dibangun lagi. Adapun pelaksanaan dari pengerjaannya bulan depan, November 2022,” kata Erni.


Dedie A Rachim Wakil Walikota Bogor mengatakan,  ada tiga program dari BTP Jabar yang akan segera dilaksanakan di Kota Bogor. Mudah-mudahan bisa diselesaikan dalam satu tahun ke depan.


Secara umum kata dia, paparan dan koordinasi yang ada berjalan baik. Selain masukan, ada langkah-langkah yang harus lebih dimatangkan terutama untuk koordinasi dengan berbagai pihak agar pelaksanaan pembangunannya tidak ada kendala. 


Kepada masyarakat Dedie menghimbau untuk bisa memahami terganggunya lalu lintas akibat dari proses pembangunan. Hal tersebut semata-mata dalam rangka membuat Kota Bogor menjadi lebih baik lagi ke depan. 


Disinggung JPO Paledang, Dedie menyebutkan, rencananya akan dihilangkan. Sebab, secara teknis sudah tidak memadai lagi dan dari sisi derajat kemiringan juga kurang memadai.


"Tetapi skybridge yang sekarang akan dibangun bukan pembangunan pengganti (JPO) Paledang," sebutnya.


"Nanti dari Alun-alun sampai stasiun paledang bisa diakses dengan skybridge. Jadi paling tidak mengurangi volume masyarakat," katanya.


Untuk dua permasalahan vital seperti PKL dan banjir, Dedie menyatakan, penataan pedestrian kawasan stasiun dilakukan juga dengan pembuatan drainase berupa box cover bukan hanya U Ditch.


Kemudian untuk PKL, tentu dengan adanya akses ke skybridge diharapkan bisa ditata semaksimal mungkin agar lebih cantik dan rapi.