BOGOR, CEKLISSATU - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dalam menangani HIV/AIDS disebut masih belum maksimal. Hingga saat ini, anggaran untuk penanganan kasus tersebut masih sangat minim.

Pembina Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Bogor, Usep Supratman mengatakan, hibah anggaran yang diberikan Pemkab Bogor ke KPA hanya sebesar Rp500 juta per tahun.

Padahal, kata dia, untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan serta pendampingan harus disupport anggaran yang ideal.

“Saat ini pemerintah seolah lebih mendorong atau membebankan para penggiat-penggiat HIV-AIDS sendiri,” ujar Usep Supratman kepada wartawan, Minggu 4 Desember 2022.

Baca Juga : Proyek Jalan di Tenjolaya Lambat, Pemborong Dinilai tak Profesional 

Menurutnya, support anggaran untuk pembinaan hingga edukasi akan sangat membantu meminimalisir HIV/AIDS di Kabupaten Bogor. 

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, kasus HIV terus mengalami peningkatan.

Di tahun 2020 tercatat sebanyak 417 kasus. Kemudian di tahun 2021 naik menjadi 430 kasus dan sepanjang 2022 (hingga Oktober) sudah ada 438 kasus positif HIV.

Dengan kondisi itu, Usep menyebut bahwa Kabupaten Bogor menduduki peringkat kedua kasus tertinggi HIV/AIDS.

“Kalau prestasi urutan kedua kan bagus, tapi ini kan sedih,” tuturnya.

ERUL