BOGOR, CEKLISSATU - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bogor mencatat, sekitar 20 persen perusahaan tumbang, sepanjang Pandemi Covid-19.

Ketua Apindo Kabupaten Bogor, Alexander Frans mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut jatuh lantaran tak mampu menahan kebijakan pemerintah yang membatasi setiap produksi.

"Mungkin 20 persenan dari kurang lebih 200-an (perusahaan). Bidangnya campur, macam-macam. Jadi 80 persen itu yang profitnya turun tapi masih eksis. Nah yg 20 yang agak berat. Mudah-mudahan mereka bisa bangkit," ujar Alex, Jumat (24/6/22).

Menurutnya, kebijakan pembatasan dari pemerintah membuat dilema para pengusaha. Sebab, ketika aktivitas produksi dibatasi, tak hanya akan ada pengurangan karyawan, tapi juga berkurangnya pemasukan.

Namun begitu, kata dia, para pengusaha tidak bisa berbuat banyak pada kondisi tersebut.

"Kami selalu mengingatkan mereka disiplin harus dilakukan, ikuti saja pembatasan-pembatasan semaksimal mungkin. Kalaupun terpaksa melakukan pemutusan karena ekspornya berkurang, produksinya berkurang, apa boleh buat. Memang kondisinya seperti itu," terang Alex. 

Kendati demikian, saat ini Alex mengklaim sejumlah perusahaan mulai bangkit kembali. Kondisi ini seiring pelonggaran pembatasan kegiatan akibat semakin melandainya kasus Covid-19. 

Dengan begitu, pihaknya berharap para pengusaha bisa kembali merekrut karyawan-karyawan yang sebelumnya terpaksa dirumahkan untuk bisa kembali bekerja dengan normal.

"Tapi kalau masih bertahan, 2022 kita harapkan bagus lagi. Tinggal kita panggil lagi, gabung lagi yang tadinya sempat dirumahkan. Kita juga membebaskan perusahaan karena tidak bisa menekan mereka," jelas Alex.

ERUL