JAKARTA, CEKLISSATU – Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bakal membangun ekosistem siskular ekonomi, dengan memanfaatkan sampah sebaik mungkin, sehingga tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Hal itu demi mencapai target mengurangi sampah sebesar 30 persen pada 2025.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, target tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Vivien mengatakan, daerah pesisir adalah daerah sasaran, karena tidak memiliki pengelolaan sampah sehingga banyak sampah yang bertebaran di laut.

Baca Juga : Warga Diancam Denda Rp50 Juta  jika Bakar Sampah Sembarangan

“Banyak pulau-pulau, pesisir di Indonesia yang tidak punya pengelolaan sampah yang bagus. Mereka membuangnya ke laut," kata Vivien dalam Dialog untuk Menuju Pencapaian Target Nasional pada Pengurangan Sampah Plastik: Tantangan, Peluang, dan Langkah Selanjutnya, Kamis 21 September 2023.

“Bakal ada beberapa strategi untuk mencapai target itu, di antaranya, produsen sampah harus me‐redesign sampahnya dan membangun bank sampahnya,” lanjutnya.

Selain itu, pembangunan juga ekosistem sirkular ekonomi juga, dengan cara sampah itu tidak dibuang ke TPA, tapi sebagai sumber daya.

“Itu akan ada pusat daur ulang, bank sampah, TPST, dan sebagainya, yang lain hilirnya pakai teknologi pakai RDF, dan sebagainya," tutup dia.