JAKARTA, CEKLISSATU - Perang yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina tidak akan mempengaruhi komoditas sehari-hari, namun harga minyak berada dalam risiko. 

 

Menurut Penasihat Presiden Bidang Kewirausahaan Joey Salceda, tidak akan ada kenaikan harga komoditas sehari- hari karena bahan baku dalam negeri cukup hingga tahun depan. 

 

“Saya yakin harga komoditas akan terus seperti saat ini,” kata Salceda


Selain itu, Departemen Pertanian menyatakan pada hari Selasa bahwa karena "kemitraan yang kuat dan berjangka panjang dengan Israel", konflik tersebut tidak akan berdampak signifikan pada sektor pertanian negara tersebut.


Mereka berharap Filipina tetap menarik investor internasional meskipun ada konflik.


Selain itu, mereka khawatir bahwa harga minyak akan naik jika terjadi komplikasi di Timur Tengah karena konflik tersebut.


Analis Australia dari Moody's Analytics memiliki pendapat yang sama. Mereka menyatakan bahwa jika harga minyak mentah naik hingga lebih dari $90 per barel, perekonomian dunia mungkin terjebak dalam resesi global.


Katrina Ell mengatakan, "Jadi jika kita melihat lonjakan harga minyak yang berkelanjutan, maka resesi global tampaknya sangat mungkin terjadi."