JAKARTA, CEKLISSATU -Berbagai cara yang dilakukan masyarakat, untuk menyampaikan pesanya kepada atasannya. Bagaimana yang dilakukan oleh aksi massa yang tergabung dalam Gempur Net89 dengan menggunakan sosok Vampire bertopeng putih membawa karung Dollar bertempat area Patung Kuda, Monas Jakarta. Sosok teatrikal ini menggambarkan kejamnya pihak “Penghisap Kemanusiaan karena menyandera dana hak milik member Net89 berjumlah sekitar Rp 10 triliun,".


Pesan tentang Pelanggaran Kemanusiaan oleh Pihak PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) disampaikan dalam bentangan spanduk 200 meter yang diklaim sebagai spanduk terpanjang di Indonesia.


Bahkan, mereka meminta atensi khusus kepada Presiden RI, Joko Widodo, untuk membantu nasib ratusan ribu member Net89 yang posisinya sekarang sangat menderita.


Menurut BL Hadi juru bicara GEMPUR NET89, karena PT SMI selaku pihak yang ikut menyelenggarakan trading forex robotik SmartX, tidak bertanggung jawab dalam melaksanakan Program Withdraw All (tarik dana semua) yang digagas perusahaan. Akibatnya, selama 7 bulan ini, program berjalan seret. Hanya sedikit yang cair, itupun maksimal Cuma $500.”


"Sosok Vampir bertopeng putih menjadi simbol upaya perilaku sewenang-wenang dari PT SMI terhadap hak member Net89, sehingga menciptakan penderitaan luar biasa, terutama secara ekonomis serta stess dan depresi berkepanjangan, akibat merasa hilangnya harapan dan masa depan,” demikian ditambahkan BL Hadi.


Di Aksi Massa ini ada juga sekelompok member Net89 yang memakai topeng wajah Andreas Andreyanto, Komisaris PT SMI yang dikalungi karton bertuliskan, “Andreas Andreyanto, Komisaris PT SMI, Pelanggar Kemanusiaan.”


Di akhir Aksi Massa, Agustinus Panjaitan mewakili Team Hukum GEMPUR NET89 mengatakan, bahwa “Aksi Massa ini adalah somasi terbuka terhadap PT SMI dengan Andreas Andreyanto sebagai komisaris dan Sammy Lauw sebagai Direktur. Kami beri waktu 3 minggu kepada PT SMI untuk menjawab.