BOGOR, CEKLISSATU - Kegagalan Persikabo 1973 untuk memenangkan laga Derby Jawa Barat melawan Persib Bandung, Jumat (15/3/2024)  lalu. Membuat kans klub berjuluk Laskar Padjajaran untuk bertahan di BRI Liga 1 Indonesia musim ini kian sulit.

Pasalnya, kekalahan dari Maung Bandung dengan skor 1-3 itu membuat selisih poin dengan PSS Sleman yang berada di peringkat 16 menjadi 14. Dimana, untuk 5 laga sisa yang ada di musim 2023/2024 ini cukup sulit bagi Persikabo 1973 untuk bisa memenangkan seluruh pertandingan sisa.

Hal itu dikarenakan, meskipun bisa memenangkan lima laga sisa, klub yang saat ini dilatih Djajang Nurjaman itu hanya bisa mengumpulkan 32 poin saja. Sementara, PSS Sleman yang saat ini memiliki poin 31, lebih berpeluang untuk bisa bertahan di musim depan.

Baca Juga : Dosen FISIP Unida Tebar Inspirasi Bersama Komunitas Sijunjung Muda Berkarya Sumatera Barat

Meskipun begitu, Djajang Nurjaman yang menggantikan posisi Aji Santoso itu menolak untuk menyerah dan masih optimis membawa klub yang dilatihnya itu untuk bisa bertahan di Liga 1 musim depan.

Djajang ingin mengoptimalkan sisa lima pertandingan untuk keluar dari lubang jarum. "Kami belum menyerah masih ada peluang, kami tetap berusaha latihan lagi satu minggu untuk menghadapi Kediri," kata Djajang.

Hal serupa dilontarkan kapten Persikabo 1973, Manahati Lestusen. Berkaca dari pertandingan melawan Persib Bandung, Manahati meminta rekan-rekannya agar tidak menyia-nyiakan peluang.

Persikabo mendominasi di lapangan, tapi Persib Bandung yang lebih dekat dengan keberuntungan. Ia berjanji akan memaksimalkan peluang yang ada di sisa lima pertandingan.

"Kita memang menguasai jalannya pertandingan, apalagi semenjak pemain Persib mendapatkan kartu merah, hanya saja namanya sepak bola tidak selalu yang menguasai penguasaan bola pasti menang," kata Manahati. 

"Ke depannya kami akan lebih berusaha lagi di sisa pertandingan," pungkasnya.