JAKARTA, CEKLISSATU - Salah satu pebulutangkis andalan ganda putra Indonesia, Pramudya Kusumawardana memutuskan untuk mundur dari Pelatnas Cipayung PBSI. Dengan alasan ingin memulihkan kesehatan mental dan menyelesaikan pendidikannya.

"Kesehatan mental saya dalam kondisi yang tidak bagus. Dan ini dalam waktu yang lama dan sudah berefek dalam hari ke hari dalam hidup saya. Jadi saya harus mengistirahatkan diri sebentar, yang di mana akan mengganggu agenda PBSI dan orang-orang yang bekerja sama dengan saya,” ungkap Pramudya, Kamis, (21/12/2023).

Selain ingin memulihkan kesehatan mentalnya, Pramudya juga ternyata lebih memilih meneruskan melanjutkan pendidikan ketimbang karirnya di dunia tepok bulu.

Baca Juga : Dinkukmdahin bersama Perumda PPJ Kota Bogor Pastikan Harga Pangan Jelang Nataru di Kota Bogor Stabil

"Saya masih mementingkan pendidikan. Ini ada sambungannya dengan poin pertama saya, di mana sebagian orang sudah tahu saya akan sekolah pendidikan sports science dan sport pshycology. Mengapa saya ambil pendidikan di luar negeri? Karena sistem di Indonesia belum mendukung atlet kuliah dan menjadi atlet profesional," ucap Pramudya.

Pramudya juga menyatakan bahwa hal yang jadi pertimbangan adalah ia sudah menakar kemampuan dirinya untuk tampil di Olimpiade. Pramudya merasa ia belum memenuhi kapabilitas sebagai atlet yang ingin tampil di Olimpiade.

"Tampil di Olimpiade adalah tujuan dan impian semua atlet, tentunya. Kalau ditanya mau ke Olimpiade? Mau, tapi banyak yang harus disiapkan, bukan semata-mata masuk Olimpiade dan selesai."

"Indonesia banyak mencetak medali di Olimpiade dan saya merasa saya tidak mempunyai kapabilitas yang cukup untuk memenuhi standar atlet Olimpiade berdasarkan hasil statistik, progres permainan, dan kesempatan, terutama membawa nama Indonesia yang di mana mempunyai histori dan target yang besar," tukasnya.

Ia pun merasa keputusan tersebut sudah benar untuk diambilnya. Karena dirinya masih mengejar impian yang diinginkannya.

"Seperti manusia pada umumnya saya mempunyai impian dan target saya sendiri, dan mengetahui kondisi saya sendiri, dan kapan saya harus mengambil keputusan. Menurut saya empat poin itu,” imbuhnya.