JAKARTA, CEKLISSATU - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir mengaku sudah menerima pemberitahuan resmi dari FIFA soal rencana penggunaan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai salah satu venui Piala Dunia U-17.

Disampaikan Erick, FIFA menekankan kebutuhan penggantian rumput JIS yang disertai dengan program pemeliharaannya sebelum dapat digunakan sebagai salah satu venue rangkaian putaran Final Piala Dunia FIFA U-17.

Erick pun menyatakan kesiapannya untuk menjalankan rekomendasi FIFA tersebut.

Baca Juga : Komunitas Lope Lope Persembahkan Program Berkala Dengan Tema Summer Party

“Terkait hasil laporan kondisi JIS, FIFA menyampaikan bahwa perlu dilakukan penggantian rumput beserta pemeliharaannya. Terkait hal tersebut, kami akan follow up, termasuk menerima kunjungan FIFA pada 28 Agustus nanti yang juga akan mengecek stadion-stadion yang kita usulkan untuk FIFA U-17," ujar Erick, Rabu 26 Juli 2023.

Dia menambahkan, bahwa PSSI sebagai LOC (Local Organizing Committee) akan senantiasa bekerja berdampingan dengan pemerintah dan JIS dalam proses pemeliharaan rumput tersebut.

Hal itu diperlukan agar kegiatan pitch management dapat menghasilkan kualitas rumput terbaik.

"Tak hanya JIS, kita ingin ada enam hingga delapan stadion yang ada di seluruh Indonesia punya standar sesuai FIFA. Baik rumput maupun standar keamanan, kenyamanan, dan kelayakan untuk memanggungkan laga internasional," jelas Erick.

Rekomendasi FIFA tersebut disampaikan melalui sebuah surat yang ditandatangani FIFA Senior Pitch Manager Alan Ferguson. Dalam surat tersebut, FIFA mencatat usulan perubahan lokasi dari Stadion GBK Jakarta menjadi JIS.

Dengan mengacu pada hasil penilaian awal manajemen lapangan, FIFA mencatat bahwa saat ini, permukaan lapangan JIS menggunakan sistem tipe karpet dengan pengisi 60 mm di bagian atas. Bagian tersebut biasanya terbuat dari bahan jenis organik.

FIFA mengemukakan kesulitan yang akan timbul jika mempertahankan sistem seperti itu. Kesulitannya adalah efektivitas akar yang sulit mencapai bagian alas karpet karena terhalang jarak 5 cm, antara zona akar atas dan zona akar bawah yang membuat pertumbuhan akar menjadi tidak efektif.

Lapangan dengan jenis karpet seperti ini juga akan mempersulit proses perawatan dengan mekanisme tertentu. Hal ini telah menjadi masalah yang umum dengan beberapa jenis karpet yang tersedia di pasaran.

“Saya mengusulkan perubahan ini harus dilakukan secepat mungkin untuk mendapatkan pertumbuhan rumput yang maksimal menjelang turnamen diselenggarakan,” jelas Alan.

Dalam hal pemeliharaan rutin, FIFA merencanakan serangkaian pelatihan manajemen lapangan untuk alih pengetahuan dari para ahli FIFA ke tim manajemen lapangan lokal serta petugas lapangan.

ERUL