BOGOR, CEKLISSATU - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tampaknya akan membatalkan rencana pembangunan trem berbasis rel dalam kota.

Sebagai alternatifnya, Pemkot Bogor kini lebih memilih sistem transportasi Autonomous Rail Transit (ART) yang tidak memerlukan rel, serupa dengan yang sudah diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Marse Hendra Saputra mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan kajian untuk pengadaan ART sebagai pengganti trem

Baca Juga : Soal Sengketa Pemilu 2024 di Bogor Barat, MK Tolak Gugatan Partai Golkar  

"Kami sedang mempertimbangkan ART sebagai opsi pengganti trem di Kota Bogor. Evaluasi terkait pelaksanaan trem sedang dibahas oleh DJKA Kemenhub," ucapnya pada Senin, 19 Agustus 2024.

Marse menyebut bahwa terkait keunggulan ART masih dalam tahap penjelasan dari DJKA Kemenhub.

"Kami masih menunggu rincian lebih lanjut dari DJKA Kemenhub mengenai ART. Informasinya memang menyebutkan bahwa sistem ini tidak memerlukan rel, tetapi kami masih perlu memastikan detailnya," katanya.

Baca Juga : Skuad Indonesia Mencicipi Latihan Perdana di Yokohama Arena

"Diskusi mendalam dengan DJKA akan dilakukan setelah mereka menyelesaikan proyek di IKN," tambahnya.

Sementara itu, dikutip pada siaran pers Otorita Ibu Kota Nusantara, autonomous rail transit (ART) atau Trem Otonom Nusantara merupakan teknologi baru di moda transportasi darat. Trem otonom ini merupakan gabungan sistem dari sistem transportasi light rapid transit (LRT) atau kereta ringan dan autonomous bus.

Kehadiran dan uji coba Trem Otonom Nusantara ini menjadi salah satu langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan Ibu Kota Nusantara sebagai kota yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi canggih, sekaligus menjadi contoh bagi pengembangan kota-kota lain di Indonesia.