MEDAN, CEKLISSATU -- Tim karate DKI Jakarta sehari jelang penutupan  cabor karate pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut  2024 meraih hasil manis.

Pada laga  yang digelar di GOR Unimed, Medan, Rabu (18/9) siang, dari lima nomor kumite, DKI mendapatkan satu medali emas atas nama Anisa Barong dan satu perak atas nama Fiftari Amelza. Dengan tambahan satu medali emas ini cukup menghantarkan DKI sebagai pengumpul medali terbanyak di cabor karate dengan lima medali emas dua perak dan dua perunggu.

Jumlah ini bisa saja bertambah jika pada hari penutupan Kamis (19/9) di nomor kumite Beregu Putra dan Putri DKI berhasil meraih juara.
Tentunya keberhasilan ini patut disyukuri oleh Manajer Tim Karate Hesti.

"Kami bangga dengan perjuangan anak anak yang pantang menyerah mulai babak penyisihan hingga final dan meraih juara. Mereka telah berlatih intensif sejak empat bulan lalu. Hasilnya pun tidaklah mengecewakan malah menggembirakan buat kami dan juga masyarakat Jakarta," ujar Hesti yang lebih dikenal di kalangan sepakbola nasional karena memiliki salah satu klub di Filipina.

Di laga  pada hari Rabu (18/9) DKI meloloskan dua laga  final yakni di kelas kumite putri -50 atas nama Anisa Barong dan Fiftari Amelza di kelas kumite -55 kg. Namun sayang hanya Barong yang pulang membawa medali emas.
Di final Barong yang bertarung agresif mengalahkan karateka tuan rumah Sumut, Arnelia dengan skor telak 3-0.

Sementara Fiftari Amelza di partai final meski memberikan perlawanan sengit selama tiga menit waktu pertandingan harus mengakui karateka langganan tim nasional asal Bali, Coki dengan skor 1-3.

"Coki tampil cukup baik. Tapi Amelza pun tak terlalu mengecewakan. Namun kurang beruntung saja," jelas mantan karateka asal DKI Puspa Meong yang melihat langsung jalannya pertandingan.