BOGOR, CEKLISSATU - Setiap daerah kini perlu kembali mencari identitas, membangun citra dan menyusun kembali perbedaan yang menarik sebagai destinasi wisatawan domestik maupun mancanegara. Konsep yang dikenal dengan nama City Branding tersebut kembali mencuat ketika Dosen Sains Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik dan Ilmu Komputer (FISIPKOM) Universitas Djuanda (Unida) Robby Firliandoko menjadi narasumber di program Live Instagram PR Insight yang diselenggarakan oleh 2N PR Navigation dan Nagaru Communication pada Sabtu (10/6/2023).

Menariknya, Robby yang juga Kepala Lab Sains Komunikasi Unida menyampaikan, bahwa komunitas memiliki peranan penting dalam membangun citra bagi sebuah kota. 

Baca Juga : Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Indocement Gelar Helaran Beragam Acara Peduli Lingkungan

"Komunitas itu masuk ke dalam  bagian dari stakeholder heksaheliks bersama akademisi, bisnis, media, pemerintah dan agregator," kata Robby. 

Dosen muda yang juga Founder Bogor Ngariung menyampaikan, bahwa komunitas menjadi salah satu stakeholder penting karena bergerak dari hati, bergerak atas dasar cinta dan konsisten. 

"Sudah banyak kota yang mendapatkan citra baik karena gerakan komunitasnya, di Indonesia saja ada 4 kota yang tergabung di Unesco Creative Cities Network (UCCN) dan mendapatkan predikat kota kreatif seperti Pekalongan Kota Kriya, Ambon Kota Musik, Bandung Kota Desain dan Jakarta Kota Literasi. Contoh lainnya seperti konsistensi komunitas Jatiwangi Art Factory (JAF) yang berhasil membangun citra Majalengka sebagai Kota Terakota," jelas Robby. 

Dalam Live IG yang dipandu oleh Shakilla tersebut, Robby mengingatkan bahwa untuk bisa membangun citra kota, perlu keterlibatan berbagai pihak untuk menggali identitas serta potensi lalu menyepakati arah bersama dalam membangun visi bersama. 

Keterlibatan komunitas menjadi penting karena gerakan komunitas tidak lekang oleh waktu yang terbatas seperti durasi pemerintahan yang berganti setiap beberapa tahun sekali. 

"Citra kota bukan hanya sekadar tagline atau visi atau bahkan program jangka menengah bahkan panjang pemerintah yang kepala daerahnya berganti-ganti, namun perlu jangka panjang dalam menyepakati dan menyampaikannya. Untuk itu peran komunitas yang mana masyarakat yang tinggal di daerah tersebut perlu hadir secara konsisten," tambahnya. 

Terakhir, Robby juga kembali mengingatkan bahwa citra kota dalam City Branding tujuannya bukan hanya wisata, melainkan bisa saja untuk kota investasi, kota untuk tinggal atau pun kota untuk belajar.