JAKARTA, CEKLISSATU - Aktivitas vulkanik Gunung Ijen di Jawa Timur meningkat. Dari atas kawah muncul asap setinggi 200 meter. 

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Suparjan membenarkan adanya peningkatan aktivitas vulkanik pada gunung yang mempunyai danau kawah terbesar di Indonesia itu.

“Perkembangan terakhir 5 Januari 2023 pukul 24.00 Wib, terjadi peningkatan suhu air danau kawah dari 16°c pada bulan Desember 2022 menjadi 45.6°C pada 5 Januari 2023,” ujar Suparjan, Sabtu 7 Januari 2023.

Sedangkan pemantauan secara visual dan instrumental dari PPGA IJen yang berada di Desa Tamansari Kecamatan Lincin, Banyuwangi, menunjukan terjadinya pemanasan pada air danau kawah.

Baca Juga : BMKG Sebut 492 Kali Gempa Susulan di Jayapura

Gempa vulkanik terjadi di gunung yang yang mempunyai ketinggian2.145 meter diatas permukaan laut (mdpl) itu sejak 1 Januari 2023. Untuk kegempaan masih didominasi oleh gempa permukaan.

“Gempa vulkanik dangkal terekam sebanyak 82 kali dan gempa hembusan yang terekam sebanyak 32 kali,”tambahnya

Gempa pada kedalaman yang dangkal tersebut menunjukan adanya akumulasi tekanan yang disertai oleh proses pelepasan tekanan.

"Ini menyebabkan permebilitas batuan di dasar kawah Gunung Ijen meningkat. Sehingga memudahkan gas vulkanik bergerak ke permukaan,”kata Suparjan.

Selain itu , juga teramati asap kawah berwarna putih tipis dengan tinggi sekitar 50-200 meter diatas puncak.

Sementara potensi bahaya yang bisa ditimbulkan dari aktivitas vukanik Gunung Ijen saat ini adalah munculnya gas- gas vulkanik konsentrasi tinggi di sekitar kawah.

“Gas itu berasal dari aktivitas solfatara di dinding kawah Ijen dan difusi gas- gas vulkanik dari dalam kawah ke permukaan,” paparnya.

Selain itu juga terjadinya erupsi freatik berupa semburan gas dari danau kawah. Erupsi freatik bisa terjadi tanpa didahului oleh peningkatan aktivitas baik visual maupun kegempaan.

Meski mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, banun status Gunung Api Ijen masih tetap berada di level 1 atau normal.