JAKARTA, CEKLISSATU - Lima korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami gangguan jiwa.

"Sebanyak lima orang sudah kami temukan mengalami gangguan jiwa," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes Sumarjaya, Selasa 29 November 2022.

Menurutnya, temuan ini berdasarkan hasil skrining psikologi petugas dari Direktorat Kesehatan Jiwa Kemenkes kepada sejumlah korban di tenda pengungsian. 

"Mereka kami dampingi untuk kesehatan jiwanya melalui dukungan Program Kesehatan Jiwa Psikososial," ujarnya.

Baca Juga : 4 Jasad Kembali Ditemukan, Korban Tewas Gempa Cianjur Bertambah 237 Orang

Sumarjaya mengatakan lima korban yang mengalami gangguan jiwa telah diantar oleh petugas kesehatan menuju yayasan panti sosial di Cianjur untuk dititipkan.

"Yang gangguan jiwa sudah kami tangani dan sudah kami titipkan di yayasan," katanya.

Ia menyebut hasil skrining terhadap pengungsi korban gempa umumnya menunjukan gangguan psikologi ringan berupa trauma.

Gejala tersebut diperlihatkan dengan ketakutan korban untuk kembali ke rumah tinggal masing-masing.

"Umumnya mereka memilih tetap tinggal di tenda atau di luar ruangan karena masih trauma dengan gempa susulan," katanya.

Bahkan, kata Sumarjaya, sejumlah korban yang menjalani perawatan di rumah sakit di wilayah Cianjur, memilih untuk menjalani penanganan penyakit di luar gedung.

"Kami sempat memberi mereka pemahaman, bahwa perawatan di dalam gedung rumah sakit sudah berdasarkan hasil penelusuran dari tim ahli Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk memastikan bahwa struktur bangunan aman," ujarnya.

Gempa bumi yang mengguncang Cianjur menewaskan 327 orang per pukul 17.00 WIB, Selasa 29 November. Sebanyak 13 orang masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian tim SAR gabungan. (Antara)