BANYUWANGI, CEKLISSATU - Gunung Ijen di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso, Jawa Timur, mengalami peningkatan aktivitas tak lama setelah erupsi terjadi di Gunung Raung.

Meski begitu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur (Jatim) menyebut jika kondisinya masih aman.

"Koordinasi dan komunikasi dengan pos pengamatan Gunung Ijen, masih aman," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Dadan Kurniawan, Kamis 28 Juli 2022.

Meski aman, masyarakat di sekitar Gunung Ijen, pengunjung, wisatawan dan penambang diminta agar tidak mendekati bibir kawah maupun turun dan mendekati dasar kawah yang ada di puncak gunung. Masyarakat juga tidak boleh menginap dalam kawasan Gunung Ijen dalam radius 500 meter dari kawah.

Baca Juga : Gunung Raung Erupsi, Semburan Abu Vulkanik 1500 meter

"Waspadai potensi keluarnya gas berbahaya dari danau kawah. Waspadai potensi longsor pada dinding kawah. Tetap siap siaga," kata Dadan.

Berdasarkan data BPBD Bondowoso, peningkatan aktivitas di Gunung Ijen terjadi pukul 00.00 WIB. Secara visual gunung tampak jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, tingginya 200 meter di atas puncak kawah.

Tak hanya itu, Gunung Ijen juga mengalami gempa hembusan sebanyak tiga kali dengan amplitudo 2 - 3 mm, berdurasi 11 - 19 detik. Kemudian gempa vulkanik dangkal juga tiga kali dengan amplitudo 2 - 4 mm berdurasi 6 - 9 detik.

"Serta gempa tektonik jauh enam kali dengan amplitudo 3 - 46 mm berdurasi 63 - 523 detik," ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Dadan Kurniawan. 

Selain itu, Gunung Ijen juga terekam mikrotremor dengan amplitudo 0.5-3 mm, dominan 2 mm. Meski begitu, BPBD memastikan berdasarkan rekomendasi KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Ijen bahwa saat ini berstatus level 1.