BOGOR, CEKLISSATU - Penataan moda transportasi melalui skema Buy The Service (BTS) program BPTJ saat ini sedang di evaluasi menyeluruh oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) lantaran program tersebut dinilai tak berjalan mulus di kota-kota lainnya.

Namun, berbeda dengan di Kota Bogor. Program BTS justru mendapat apresiasi dari menteri perhubungan karena load factor atau muatan penumpang BTS di Kota Bogor dianggap cukup tinggi, bahkan penerapan tarif untuk Biskita Trans Pakuan bakal diberlakukan.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto bahwa pihaknya akan membuat kajian untuk diusulkan besaran tarif bagi masyarakat yang akan menaiki Biskita.

"Sekarang masih gratis atau belum dikenakan biaya dan masih bisa dinikmati oleh masyarakat. Mungkin targetnya paling tidak di awal tahun," ucapnya kepada awak media pada Selasa, 4 Oktober 2022.

Untuk memperluas jangkauan pelayanan Biskita Trans Pakuan, Pemkot Bogor telah mengajukanuntuk penambahan unit bus di dua koridor yang belum terealisasi.

"Kita sudah pengajuan menambah bus sebanyak 26 unit untuk dua koridor di Kota Bogor, tetapi hingga kini masih menunggu keputusan dari hasil evaluasi antara Kemenhub dan DPR," ungkapnya.

"Jadi kami masih menunggu keputusan itu. Hasil komunikasi Menhub dan DPR akan menetukan apakah kita akan ditambah lagi atau tidak karena masih di evaluasi," tambahnya.

Kendati demikian, meski sedang dalam tahap evaluasi program BTS di Kota Bogor tetap diperbolehkan beroperasi.