BOGOR, CEKLISSATU - Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor melaunching KIA SMART di Mal Bozies 123, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur pada Senin, 22 Agustus 2022.

KIA SMART ini adalah kartu identitas anak yang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan KIA biasa. Dimana KIA SMART ini terkoneksi dengan aplikasi KIA SMART.

Wakil walikota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan Kota Bogor merupakan kota pertama di Indonesia yang meluncurkan KIA SMART ini. KIA SMART ini juga sudah berkolaborasi dengan dunia usaha sehingga nantinya pemilik KIA bisa mendapatkan diskon dari tenan dan juga dapat melihat informasi tentang pendidikan serta informasi fasilitas rumah sakit.

Baca Juga : Forensik Pastikan Tak ada penyiksaan, Hanya Luka Tembak Fatal di Tubuh Brigadir J

"Semoga KPAID Kota Bogor  dapat mengajak seluruh stackholder, misalnya diskon ke tempat olahraga, pemrmainan anak, hotel, restoran, wisata edukasi termasuk trecking posisi anak," ucap Dedie A Rachim.

Kedepan, lanjut Dedie, aplikasi KIA SMART ini akan dikembangkan dengan menambah beberapa fitur seperti fitur panic button dan juga tracking posisi anak termasuk konsultasi dan record medis anak.

"Kita dukung dan kita kita bangga,  almhamdulullah KIA SMART ini sudah di launching," katanya.

Sementara, Ketua KPAID Kota Bogor, Dudih Syiaruddin menuturkan dilaunchingnya KIA SMART ini lebih kepada pemenuhan hak anak sekaligus perlindungan dan oemanfaatan seluruh stekholder perlindungan anak.

Dudih menargetkan sebanyak 350 ribu anak di Kota Bogor memiliki KIA SMRT. Saat ini yang telah memiliki KIA ada sekitar 150 ribu anak, sehingga masih tersisa sekitar 200 ribu anak yang belum memiliki KIA.

"Kita akan penuhi semua hak anaknya, sisi perlindungannya terjaga dan juga ada benefit lain yang dirasakan pengusaha dengan KIA SMART ini," kata Dudih

Dudih mengungkapkan, hari ini ada 100 KIA SMART yang dicetak untuk tingkat SD, SMP dan SMA yang belum usia 17 tahun. Ia menjelaskan untuk mendapatkan KIA Smart itu mudah, dengan mengumpulkan Kartu Keluarga (KK) dan akta Kelahiran sehingga ada terkoneksi dengan aplikasi KIA Smart. 

"Ini juga menghindari oknum yang memanfaatkan. Sehingga nanti kedepannya ada pengembangan tracking anak dan anak dalam ancaman ada panic button terkoneksi KPAID dan Kepolisian," jelasnya.

Untuk itu, kata Dudih, pihaknya mengajak seluruh perusahaan atau pihak swasta untuk mensupport program ini. Program ini nantinya akan terkoneksi dengan 350 ribu anak dan otomatis terkoneksi dengan orang tuanya. 

"KIA SMART memiliki fitur bagus dan ada promo perusahaan, sebaran fasilitas ramah anak di Kota Bogor dan bisa dilihat langsung sebarannya. Kami juga ada program Hotel Restoran Kafe, Mal dan Wisata Edukasi dan tempa umum (Horekamalwae)," ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor, Iceu Pujiati menerangkan, KIA ini merupakan salah satu indikator pemenuhan hak anak di klaster 1. Anak ini 35 persen dari jumlah penduduk Kota Bogor atau sekitar 350 ribu anak. 

Menurutnya, KIA ini harus dimiliki oleh setiap anak di Kota Bogor. Sebab nantinya anak anak dapat teridentifikasi, sehingga mempermudah dalam pendataan anak anak.

"Ini untuk identitas diri sehingga mempermudah pendataan anak. Jadi ini KIA Smart bisa digunakan berkolaborasi dengan dunia usaha, bisa mendapatkan diskon dan lainnya," kata Iceu

Fungsi lain dari KIA, kata Iceu selain identitas, kedepannya pihaknya bersama UIKA dan Disdukcapil akan mengupgrade agar bisa mengetahui posisi anak tengah ada dimana dan sedang melakukan apa. 

"Selain identitas ada ikhtiar melindungi anak-anak dari segala macam bentuk kekerasan," pungkasnya.