BOGOR, CEKLISSATU - Koperasi Pembiayaan Ekonomi Kelurahan (KPEK) Kota Bogor menjalin sinergitas dengan PT. Matahari Pillar Utama Jaya (MPUJ) untuk membangun ekonomi masyarakat menuju ketahanan pangan.

Prakarsa KPEK Kota Bogor Drs. H. Mastee Adi Putra mengatakan, KPEK merupakan pilot project percontohan bagi daerah lain dalam membangun koperasi di setiap kelurahan. KPEK juga, kata Mastee, dibentuk sejak 2011 dengan nama Pewarta atau Pemberdayaan Ekonomi Warga Kota pertama di Indonesia sebelum menjadi KPEK.

"KPEK bergerak dengan langkah yang kongkrit dan strategis, membangun ekonomi melalui konsep idealisme ekonomi kerakyatan menuju ketahanan pangan. Kedepan, program menuju ketahanan pangan ini kami bersinergi dengan PT. MPUJ selaku pembiayaan dalam program ekonomi ketahanan pangan," ucap Mastee kepada awka media di Gedung Wanita, Jalan Sudirman, Kota Bogor pada Sabtu, 18 Juni 2022.

Ketua Koprinda Birama Nusantara Bogor Raya ini memaparkan, KPEK sama seperti koperasi yang lain, berbadan hukum namun idealisnya ada di kelurahan. Sebab, menurut Mastee, Koperasi itu ada dua yakni koperasi serba usaha dan koperasi simpan pinjam.

"Koperasi simpan pinjam itu sebetulnya menurut anggaran dasar hanya satu kelurahan. Maka dari itu, jika ada simpan pinjam yang lebih dari satu kelurahan, dinas terkait harus memperingatkan koperasi tersebut karena menyalahi AD ART," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Direktur Utama PT. Matahari Pillar Utama Jaya Dr. Y. Sri Yono SH, MM., Mars. mengaku, pihaknya bersinergi dengan KPEK bertujuan untuk mengembangkan KPEK disetiap kelurahan-kelurahan melalui program ketahanan pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI.

Selain itu, lanjut Dr. Sri, diharapkan program yang telah disinergikan antara PT. MPUJ bersama KPEK Kota Bogor dapat menyelesaikan masalah ekonomi ditengah masyarakat pasca pandemi Covid-19.

"Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), setiap tahun angka pengangguran dan kemiskinan meningkat di Kota Bogor. Harapan saya dengan adanya program ketahanan pangan ini bisa meningkatkan derajat ekonomi masyarakat yang masih di kategori masyarakat miskin, setengah miskin sampai masyarakat yang betul-betul terdampak pandemi," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UMKM) Kota Bogor, Ganjar Gunawan mengapresiasi sinergitas KPEK Kota Bogor bersama PT. MPUJ. 

Menurutnya, sebelum menjadi koperasi seperti sekarang, namanya Lembaga Pembiayaan Ekonomi Kelurahan (LPEK) namun dalam perjalannya pemerintah kota memfasilitasi dalam bentuk badan hukum hingga menjadi koperasi.

"Dan awal-awal itu sempat di stimulus oleh Pemkot di beri bantuan stimulan, dalam perjalanannya banyak yang harus di benahi. Makanya tadi saya singgung di 68 KPEK ini boleh di bilang situasinya seperti apa ? Kita sedang cari tahu itu. Jadi kita akan seriuskan untuk KPEK ini apa yang bisa kita perbaiki, dimana saja dan lainnya," singkatnya.