BOGOR, CEKLISSATU - Digitalisasi saat ini sudah merupakan keharusan, termasuk di dalam aspek pemasaran dan packaging produk. Dengan demikian Gerakan Merah Putih meningkatkan penghasilan para pelaku UMKM di Bogor Raya melalui platform jual beli. 

Direktur Nasional Gerakan Merah Putih (GMP), KH Utawijaya Kusumah mengatakan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas bagi pelaku UMKM agar mampu memperluas konsumen melalui daring. Sehingga menjadi modal pengetahuan bagi mereka dalam meningkatkan penghasilan.

"Kalau kita tidak mengikuti perkembangan zaman maka akan kegilas. Karena itu, kami ingin bagaimana kaum ibu-ibu ini memanfaatkan smartphone untuk menghasilkan pendapatan," kata pria yang akrab disapa Romo, di Bogor, pada Sabtu 27 Mei 2023. 

Tak hanya itu, pelatihan yang digagas para relawan Ganjar Pranowo ini juga ingin mencetak kaum perempuan sebagai pengusaha yang mandiri sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf ekonomi mereka. 

"Ya agar ibu-ibu ini tidak hanya jadi ban serep rumah tangga tapi juga ikut berperan mensejahterakan, membantu suami menyekolahkan anaknya," kata Romo

Romo menjelaskan program ini juga selaras dengan target Menparekraf Sandiaga Uno yang berkaitan dengan digitalisasi. Dikarenakan ini dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan 4,4 juta lapangan kerja baru tercipta.

Menurutnya, Sandiaga Uno tokoh yang fokus pada industri mikro, khususnya konsisten dengan UMKM. Maka program nyatanya membuat produk-produk Indonesia lebih maju dan pelaku usaha semakin sejahtera.

"Menurut data dari Kemenkeu Sri Mulyani, pada saat Covid-19 yang membantu stabilitas ekonomi nasional yaitu pelaku UMKM. Maka itu saya harus membantu membangun kekuatan ekonomi negara dengan menggerakkan pelaku UMKM menuju Indonesia emas tahun 2024," terangnya. 

Romo menyampaikan bahwa setelah para pelaku UMKM dilatih packing produk dan pemasaran digital, tidak dilepas begitu saja. Mereka yang masih kesulitan dalam hal permodalan dan pemasaran akan dibantu agar usaha mereka berkembang. 

"Kesulitannya kita bantu, apakah pemasarannya atau perizinannya. Kita banyak jaringan pasar nasional maupun internasional. Permodalan juga kita bantu," ucapnya. 

Ketua GMP Perempuan Tangguh Jawa Barat, Vera Amelia mengatakan pihaknya sudah melatih lebih dari 1000 emak-emak, baik yang baru akan merintis usaha maupun yang sudah memiliki usaha atau produk. Para peserta yang ikut pelatihan berasal dari kota/kabupaten di Jawa Barat. 

"Materi yang diajarkan yaitu aktivitas promosi, menjual, memasarkan, mengenalkan produk, jasa dan brand melalui media digital," kata dia. 

Vera mengakui banyak kendala yang dihadapi para peserta, sehingga membuat usaha mereka berjalan ditempat bahkan ada yang memilih menyerah. 

"Karena mentalnya ya. Ada juga usahanya yang stagnan karena cara berpikirnya penghasilan segini juga sudah cukup, jadi enggan untuk meningkatkan produksinya. Tapi ada juga yang berhasil ya," ucapnya.