BOGOR, CEKLISSATU – Ru-Dy Sus-Man-To, satu nama yang beberapa tahun terakhir ini menjadi perbincangan Bumi Tegar Beriman Kabupaten Bogor. Kabupaten yang dinobatkan sebagai kabupaten dengan penduduk terpadat ini kini memiliki Rising Star Politik yang karirnya cepat bagaikan jalan Sang Peluncur. 

Tidak hanya itu, langkahnya bagaikan mahapati yang bisa ke kanan, ke kiri, depan dan belakang. Berperang ke sana ke sini demi menjaga Sang Ratu dari serangan para lawan. 

Bukan tanpa sebab, Tokoh Politik yang baru kemarin ini berhasil lolos di Dapil Neraka ini punya benteng yang kuat yang akan mendukung Istana Negara. Kedekatannya pun disebut-sebut sebagai anak ideologis Sang Danjen Kopassus Prabowo Subianto. 

Baca Juga : Beri Perhatian Masa Depan Persikabo, Rudy Susmanto Disebut Peduli Olahraga Bumi Tegar Beriman

Meski bukan anak biologis, namun karir bisnis dan politik Rudy Susmanto terus mengikuti pria yang dalam Pilpres kemarin dielu-elukan Gen Z dengan sebutan Gemoy. 

Tak mau kalah dengan Sang Inspiratornya yang berada di posisi satu Lembaga Eksekutif, kini Rudy Susmanto telah mengantongi izin untuk bertarung merebutkan posisi nomor satu lembaga eksekutif di Kabupaten Bogor sebagai Calon Bupati dari Partai yang berlambang Burung Garuda. 

Melalui langkah seperti kuda yang berhasil melompati tiga bidak lalu berkelok, Rudy Susmanto berhasil mengantongi Surat Rekomendasi melompati para kader yang sudah berjuang membangun Gerindra di Kabupaten Bogor sejak awal dengan keringat serta darah. 

Baca Juga : Rudy Susmanto Berencana Gandeng Arsitek IKN untuk Tata Cibinong Raya

Namun, itulah Rudy Susmanto. Politisi yang terlihat lihai bermain papan catur politik itu tengah berjuang demi menjadi Bupati. 

Namun pertanyaannya, apa yang mau dicari? 

Apakah jabatan sebagai Ketua DRPD Kabupaten Bogor selama satu periode belum terpuaskan. Padahal, sebelum mengantongi Rekom, Rudy Susmanto juga sudah berhasil masuk menjadi Anggota Legislatif DRPD Kabupaten Bogor. 

Pertanyaannya kembali, mengapa Rudy Susmanto tega melompati kawan-kawan yang telah berjuang di Gerindra Kabupaten Bogor sejak awal atau lebih dulu. Apakah karena kedekatannya dengan Sang Danjen Kopassus membuatnya tega begitu? Kenapa?

Namun, Rudy Susmanto juga harus memahami geopolitik di Bumi Tegar Beriman, bahwa kemenangan Rudy Susmanto di satu dapil seharusnya belum menjadi cukup untuk menguasai hati pemilih se-Kabupaten Bogor raya. Belum. 

Rudy Susmanto juga jangan naif karena hasil survei belum berhasil ia kuasai. Masih berada di peringkat dua atau tiga. Selain popularitas, Rudy Susmanto juga harus memahami kondisi dan kecerdasan rakyat Kabupaten Bogor. Bahwa dirinya jangan sampai salah pilih calon pasangan. 

Rekam jejak para calon pasangan serta background partainya perlu dipelajari betul, jangan sampai tidak sama-sama berjuang sampai husnulkhatimah secara bersama-sama. Jangan. 

*)Penulis: Pemimpin Umum Ceklissatu.com, Suhairil Anwar