BOGOR, CEKLISSATU - Bagi Anda yang beragama islam, pasti sudah tidak sabar menantikan bulan suci yang selalu identik dengan ibadah, silaturahmi dan sedekah. Ya, beberapa hari lagi Bulan Ramadan tiba, meskipun keputusan sidang isbat belum diumumkan, namun beberapa hari lagi bulan suci itu akan tiba. 

Bulan Suci Ramadan pasti disambut gembira oleh kalangan masyarakat muslim, karena pada saat bulan itu akan menjadi bulan yang berbeda dari bulan-bulan lainnya. Namun, di sisi lain ada kelompok yang juga menjerit ketika bulan puasa akan tiba. 

Bukan karena ada satu kewajiban dan berbagai ibadah sunah yang harus ditunaikan, melainkan meroketnya harga sembilan bahan pokok (sembako) yang beredar di masyarakat. 

Di pasar pedagang kebingungan karena harga begitu tinggi. Di dapur ibu-ibu berpikir harus belanja apa sementara semua harga sembako menjulang tinggi. Pemerintah yang sudah sudah hapal dengan tren ini seolah terbujuk kaku dan merasa sulit mengatasi masalah untuk menyetabilkan harga di pasar. 

Berdasarkan laporan Tim Riset dan Pengembangan Ceklissatu.com, kenaikan harga sembako hampir mencapai 50%. Bisa dibayangkan, di tengah ekonomi yang masih sulit pascapandemi, masyarakat harus kembali mendapatkan tantangan baru. Yakni sulitnya membeli kebutuhan pokok. 

Padahal, semua lini juga tahu bahwa sembako adalah kebutuhan masyarakat. Untuk itu dinamai bahan pokok. Namun, lagi-lagi masalah ini terjadi. Meskipun pemerintah tengah fokus memberhentikan penjuakan barang impor bekas yang tidak memberikan sumbangsih untuk negara dan menyekik pengusaha ekonomi kreatif khususnya di subsektor fesyen, namun tampaknya pemerintah tidak boleh abai. 

Selain harus bisa membuat ketersediaan seluruh bahan pokok di tengah masyarakat, pemerintah juga harus bisa membuat harga tersebut kembali normal. 

Entah siapa yang bermain, namun tampaknya kondisi ini seolah menjadi tren yang harus dimaklumi. Seolah-olah masyarakat pasti butuh dan pasti membeli, namun pemerintah juga harus paham bahwa masyarakat kita, khususnya di kalangan bawah menjerit pada saat harga sembako meroket. 

Ditulis oleh:
Suhairil Anwar
Pemimpun Umum Ceklissatu.com