BOGOR, CEKLISSATU – Gegap gempita Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden sudah berakhir sejak Februari lalu. Hasil perhitungan suara cepat hingga pengumuman dari KPU juga sudah berkumandang. 

Meski sebelum Pilpres mesin politik di daerah sudah mulai menyala, tapi beberapa hari terakhir ini tampaknya agak meredup. 

Ya, secara dinamika politik kondisi pemilihan kepala daerah sudah mulai terlihat hilalnya. 

Bukan hanya safari politik, namun beberapa rekomendasi dan surat tugas sudah mulai beredar. 

Baca Juga : Skenario Kotak Kosong di Pilwalkot Bogor, Banu Bagaskara: Bukan Soal Menang Kalah, Ikhtiar Menjaga Demokrasi

Meskipun, masih ada yang malu-malu kucing untuk deklarasi. Entah masih cek ombak atau masih belum yakin atau bahkan masih cari aman. 

Hanya, ketakutan saya kembali mencuat tentang fenomena ini, yakni adanya dorongan bertarung dengan Kotak Kosong

Isu ini mencuat di saat partai-partai besar mencoba membangun koalisi, memenuhi syarat kursi dan meninggalkan partai-partai kecil yang bukan hanya tak punya banyak kuasa kursi, namun juga kaderisasi. 

Bila fenomena ini terjadi entah di satu atau beberapa daerah, berarti kita akan melihat praktik pemilihan yang hanya memiliki satu pasangan calon dan melawan kotak kosong

Baca Juga : Bima Arya Temani Dedie-Jenal Terima Rekom Paslon Pilwalkot Bogor dari Ketum PAN

Awalnya, fenomena ini hanya terjadi di kalangan kampus saat pemilihan Ketua Himpunan bahkan Badan Eksekutif. 

Namun, mengapa mencuat ke kalangan elit di kabupaten kota hingga daerah (provinsi). 

Bukan hanya secara praktik politik, bila hal ini terjadi menandakan kegagalan berorganisasi dan mencetak kaderisasi. 

Tandanya, Partai yang diharapkan menjadi sekolah bagi para calon pemimpin gagal mencetak pemimpin masa depan dan terlalu bermain aman dan ingin masuk ke kekuasaan. 

Padahal, kalau mau sehat, perlu ada lawan sebagai oposisi untuk mengontrol hingga mengkritik apa yang dilakukan oleh kekuasaan. 

Memang, saat tulisan ini dibuat, belum ada satu daerah pun yang mengamini kondisi ini yakni hanya menyajikan satu pasangan calon. Jangan. Jangan sampai terjadi. 

Kalau ini terjadi, itu tandanya: Pilkada Lawan Kotak Kosong, Kegagalan Nyaring Bunyinya

*)Pemimpin Umum Ceklissatu.com, Suhairil Anwar