BOGOR, CEKLISSATU - Pelatih Persikabo 1973 Aji Santoso mengaku sangat kecewa dengan kekalahan yang didapatkan klub yang dilatihnya, pada saat bertandang ke kandang Madura United, Stadion Bangkalan, Senin (26/2/2024). Pasalnya, pada laga tersebut Laskar Padjajaran sempat unggul 2-0 sebelum akhirnya terkena comeback dan harus mengakui keunggulan Madura United dengan skor 3-2 pada laga lanjutan BRI Liga 1 Indonesia itu.

Persikabo 1973 sempat unggul 2-0 di paruh pertama melalui brace Dimas Drajad. Namun, mereka tak kuasa membendung kebangkitan Laskar Sape Kerrab yang menutup laga dengan kemenangan 3-2.

Aji mengaku dirinya sudah menyampaikan kepada para pemain untuk lebih tenang. Namun, justru Aji menilai mereka malah mudah kehilangan bola dan mudah panik saat diserang.

Baca Juga : Siap-siap, Pemerintah Buka 200 Ribu Formasi CASN Fresh Graduate untuk di IKN

"Saya sampaikan kepada pemain, babak kedua Madura pasti akan keluar menyerang, saya sampaikan harus lebih tenang, kenapa? Kita sudah unggul 2-0. Mereka akan terus menekan, dan kita harus berani. Tetapi, justru anak-anak salah berpikir, ketika kita mau mempertahankan kemenangan tapi terlalu cepat kehilangan bola," ungkap Aji.

Yang kedua saya sampaikan, kalau lawan bisa cetak satu gol, masih tenang karena masih leading 2-1, tapi ketika kemasukkan 2-1 mereka justru lebih panik," lanjutnya.

Pelatih asal Malang ini juga menyayangkan keputusan Keven Aleman yang melakukan tekel di kotak penalti, sehingga berbuah gol Hugo Gomes yang jadi penanda kebangkitan Madura United.

"Jujur saja kekalahan yang pertama karena Keven mengambil keputusan yang salah di kotak penalti, di meeting pun saya sampaikan jangan ambil pelanggaran di kotak penalti. Oke menurut dia tidak pelanggaran, tapi keputusan wasit adalah pelanggaran, wasit lebih tahu, wasit lebih kuasa memutuskan," jelasnya.

Aji juga menegaskan dirinya sudah betul-betul mewanti-wanti para pemain, terutama untuk antisipasi tentang apa yang akan terjadi pada babak kedua.

"Sebenarnya ketika kami sudah unggul 2-0 sudah antisipasi kira-kira apa yang terjadi sudah saya sampaikan, kalau seperti itu sudah saya sampaikan semua, masa pelatih yang salah, kecuali kalau mereka tidak saya kasih tahu babak kedua mereka akan menekan, itu sudah saya antisipasi. Kembali lagi saya tidak mungkin teriak di lapangan, jadi yang jelas di setengah main sudah sampaikan seperti itu," tandas Aji.