JAKARTA, CEKLISSATU -- Ratusan jemaah asal Indonesia terjaring razia di hotel-hotel yang ada di Mekah. Razia juga berlangsung di bus yang melewati wilayah Ji'rona. Itu dilakukan pemerintah Arab Saudi dalam menerapkan pengetatan pemeriksaan visa jemaah haji.

Video razia dari otoritas Arab Saudi tersebut, beredar luas di media sosial. Razia dilakukan mulai 24 Mei. Dari video yang beredar, sejumlah jemaah yang terjaring razia dibawa petugas. Kemudian bus yang membawa jemaah haji ilegal, harus berhenti melewati pemeriksaan petugas haji.

Selain itu, video lainnya memperlihatkan sejumlah jemaah Indonesia digiring keluar dari sebuah hotel. Mereka berbaris dengan rapi. Di depan hotel sudah berjaga sejumlah petugas dari otoritas terkait Arab Saudi.

Baca Juga : Kemenag Luncurkan Kawal Haji, Aplikasi yang Mudahkan Jamaah dan Masyarakat Sampaikan Keluhan

Terkait hal ini, Kementerian Agama masih enggan komentar, soal kasus lolosnya WNI ke Mekah tanpa visa haji tersebut. 

"Kami masih menunggu laporan dari Saudi. Kalau sudah ada kami infokan," ucap Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag, Jaja Jaelani di Jakarta.

Adanya masyarakat Indonesia yang terjaring petugas Saudi tersebut, dibenarkan oleh Ketua Umum Kebersamaan Pengusaha Travel Haji dan Umrah, Wawan Suhada. Ia mengatakan, belum bisa memastikan jemaah yang terjaring razia itu dari mana saja. ’’Menyebar (dari banyak wilayah Indonesia),’’ ujarnya.

Terpisah, Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia, Firman M. Nur mengatakan, Arab Saudi benar-benar menjalankan janjinya memperketat pemeriksaan jamaah dari penjuru dunia. Termasuk dari Indonesia

Dia mengatakan, pemeriksaan besar-besaran itu dilakukan di Mekah pada 15 Dzulqadah sampai 15 Dzulhijjah. "Selama 30 hari itu, selain visa haji akan kena razia," terangnya.

Menurutnya, Arab Saudi menjalankan dua skenario dalam penertiban jemaah haji ilegal di sana. Yaitu melakukan pemeriksaan kepada seluruh jemaah yang ada di hotel-hotel. Selain visa haji, akan langsung dijaring razia.

Kedua, mengeluarkan edaran kepada semua hotel di Mekah. Isinya kurang lebih, melarang hotel menerima rombongan jemaah dari negara manapun yang tidak bisa menunjukkan visa umrah. "Hotel yang melanggar dikenakan sanksi 1 juta riyal," bebernya.

Firman menjelaskan, sikap tegas dari pemerintah Saudi itu, sebagai evaluasi haji musim lalu. Tahun lalu, Saudi bisa disebut kecolongan.

Area Mina menjadi penuh sesak jemaah haji. Ditengarai banyak jemaah yang tidak mengantongi visa haji saat itu, tetapi bisa lolos sampai ke Mina pada saat puncak haji. Akibatnya jemaah yang resmi menjadi tidak nyaman.