BOGOR. CEKLISSATU - Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda Bogor (UNIDA) Gotfridus Goris Seran mendorong mahasiswa yang dinilai sebagai Agent of Change untuk terlibat dalam menyukseskan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, sebagai pengawas yang partisipatif. Hal ini disampaikannya, saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) bersama FISIP Unida dengan nama Bawaslu Ngampus yang mengusung tema “Peran Mahasiswa dalam Pengawasan Partisipatif Menuju Sukses Pemilihan Umum Tahun 2024” yang diselenggarakan di Aula Gedung E FISIP UNIDA pada Rabu (22/11/2023).

​Suksesnya Pemilu di tahun 2024 nanti, tentunya membutuhkan partisipasi pemilih pemula, khususnya mahasiswa sebagai kaum intelektual sebagai penunjuk kedaulatan dengan memberikan hak suaranya kepada para pasangan calon pemimpin. 

Seminar Nasional yang dimoderatori oleh Kepala Program Studi Administrasi Publik (ADP) Faisal Tri Ramdani ini bertujuan agar mahasiswa dapat membangun semangat politik dan berpartisipasi dalam Pemilu tahun 2024.

Baca Juga : Keren! Mahasiswa Baru FISIP UNIDA Bertabur Prestasi Akademik dan Nonakademik

Rektor UNIDA Prof. Mohamad Ali Fulazzaky, Ph.D dalam sambutannya menyampaikan, bahwa mahasiswa dan pelajar harus ikut serta dan berperan aktif dalam penyelenggaraan pemilu.

"Saya berharap besar untuk mahasiswa dan pelajar agar dapat berperan aktif dalam membantu menyelenggarakan pemilu ini, karena untuk kepentingan bangsa dalam memilih pemimpin yang menurut kita baik," katanya.

​Dalam kesempatan yang sama, Dekan FISIP Unida Ginung Pratidina menyampaikan, acara seminar ini dihadiri dengan antusias oleh ratusan Mahasiswa dari berbagai Universitas di Indonesia.

“Jumlah peserta dalam seminar ini berjumlah 350 orang yang melebihi target awal kami, yaitu 300 orang. Dan ini berasal dari berbagai Universitas. Selain dari Universitas Djuanda Bogor, mulai dari Universitas Negeri Medan yang sedang Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Universitas Djuanda. Kami juga memiliki 66 orang mahasiswa PMM dari berbagai Universitas di Indonesia. Selain dihadiri para mahasiswa, kami juga dihadiri para siswa SLTA yang antusias," jelasnya.

​Dosen FISIP UNIDA sekaligus pakar politik Gotfridus Goris Seran mendorong mahasiswa yang merupakan pemilih pemula harus peduli terhadap pemilihan umum yang diselenggarakan untuk memilih calon Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, DPRD, maupun DPD dengan cara memberikan hak suara dalam memilih pada tanggal 14 Februari nanti.

“Hal yang menjadi sukses dan kunci dari penyelenggaraan pemilu ialah satu, kita harus ingat asas pemilu kita yang sesuai dengan pasal 22 E UUD 1945 Ayat 1 yakni Pemilu diselenggarakan secara bebas, langsung, umum, rahasia, sampai jujur dan adil. Yang ditekankan pada partisipasi yang berkaitan dengan pemilih yang berjumlah 56,54% dari 214 juta pemilih Gen-Z, dan kontestasi yakni kompetisi antara 3 pasangan calon dalam perebutan vote untuk meraih kemenangan," ungkapnya.

Sementara, Pemantau Pemilu Muhamad Rafsanjani menjelaskan terkait tujuan dihadirkannya pengawas partisipatif pemilu.

"Fungsi pengawas partisipatif dalam pemilu ialah untuk memastikan pemilu yang dilaksanakan dengan jujur, adil,  kredibel, dan tentunya dengan persaingan yang sehat sesuai visi misi agar tujuan publik terjamin dan mampu terlaksanakan oleh para calon pemimpin," ungkapnya.