BOGOR, CEKLISSATU – Berbagai upaya dilakukan guna menuntaskan persoalan atau konflik jalan rusak di Jalan Raya Mohammad Toha, Parung Panjang. Terbaru, Pemkab Bogor saat ini sedang membangun kantong parkir truk tambang.

Diketahui, beberapa waktu lalu pengguna jalan bersama warga sekitar dan para sopir truk tambang saling berbalas unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Parung Panjang.

Warga berharap kondisi jalan bisa lebih baik. Tetapi, di sisi lain kalangan sopir truk tambang ingin jalanan tersebut dibuka lebih lama untuk lalu lintas truk-truk besar.

Baca Juga : Soroti Kinerja Pemkab Bogor Jaro Ade : Satu Tahun Terakhir Alami Penurunan Presentase

Terkait persoalan ini, tokoh masyarakat Kabupaten Bogor Ade Ruhandi atau akrab disapa Jaro Ade menyampaikan sejumlah saran dan solusi agar persoalan jalan tambang di Parung Panjang bisa segera teratasi.

Dibuat sederhana saja. Persoalan itu kan bisa diselesaikan dengan cara bergotong royong,” ungkap Jaro Ade kepada ceklissatu.com.

Jaro Ade mengaku, sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Bogor dengan semangatnya membangun kantong parkir untuk truk tambang.

Jaro Ade menilai, jika berbicara APBD dalam menangani Jalan Tambang Parung Panjang tentunya ada perencanaan yang perlu disiapkan dengan baik.

Namun, bila membutuhkan gerakan cepat maka kuncinya harus melibatkan para pengusaha pemilik tambang.

“Perencanaan jalur jalan tambang ada yang jangka pendek, menengah, dan jangka Panjang. Pada intinya semua pihak harus bahu membahu membantu suksesnya kegiatan tersebut. Agar masyarakat bahagia,” ucap Jaro Ade yang juga Bakal Calon Bupati Bogor 2024-2029 dari Partai Golkar.

Di antaranya, para pengusaha pemilik tambang ini dilibatkan bergotong royong membuat kantong parkir. Karena mereka juga akan menggunakan kantong parkir tersebut.

“Misalnya dalam pembangunan kantong parkir ini perusahaan A diberi tugas satu hektar, kemudian perusahaan C diberi tugas satu hektar, dan lainnya. Limbah batu dan lain-lainnya bisa digunakan untuk pengerasan jalan,” terang Jaro Ade.

Selain itu lanjut Jaro Ade, keinginan dan harapan bersama ini bisa diwujudkan dengan cara bersama-sama.

“Pembangunan kantong parkir bisa maksimal. Mobil dari mereka (pengusaha, red), alat berat dari mereka. Pemkab Bogor harus mau duduk bersama para pemangku kepentingan, terutama pengusaha yang memanfaatkan jalan tambang itu,” tegas Jaro Ade.

Jaro Ade juga menuturkan, faktor kemacetan yang terjadi di wilayah Parung Panjang merupakan dampak dari jalan yang rusak. Dan hal itu harus cepat diatasi dengan cepat.

“Adanya kantong parkir kita setuju. Karena itu akan menambah lapangan pekerjaan bagi warga sekitar, bila perlu UMKM nya pun di dorong di lokasi kantong parkir itu,” ucap Jaro Ade.

Kemudian jalan yang sudah ada saat ini masih bisa dilakukan pelebaran serta pengerasan. Nantinya para sopir truk tambang yang ingin istirahat bisa memarkirkan kendaraan di pinggir-pinggir jalan apabila direaliasikan.

“Yang truk kosong juga, kalau mau ke lokasi tambang-tambang galian memarkirnya juga bisa di pinggir jalan, jika dilakukan pelebaran. Jadi jalan yang ada saat ini, tidak akan terganggu akan adanya truk-truk tambang ini,” pungkas Jaro Ade.