BOGOR, CEKLISSATU – TNI memastikan jumlah amunisi yang terbakar di Gudang Amunisi Artileri Medan (Armed) di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor mencapai 65 Ton. Namun, untuk jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut masih dihitung.

Dilaporkan bahwa amunisi ini di antaranya kategori Munisi Kaliber Kecil (MKK), dan Munisi Kaliber Besar (MKB).

Dan semua amunisi itu dipastikan telah kadaluarsa dan hendak didisposal.

"Seluruhnya ada 65 ton. Jadi makanya kan Kodam Jaya ada beberapa satuan. Dari satuan-satuan tersebut amunisi yang sudah expired itu dikembalikan ke Paldam Jaya," ungkap Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto. 

Baca Juga : Pangdam Jaya Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana Bogor

"Gudmurah ini untuk diperiksa lagi dan diverifikasi ada langkah-langkah itu sampai dengan akhirnya didisposal," tambah Agus Subiyanto.

Kemudian, nilai kerugian belum bisa dipastikan. Menurutnya, penghitungan masih dilakukan oleh petugas. 

"Yang tadi tuh 65 ton ya, sisa pengembalian dari satuan-satuan, berapanya nanti kita sampaikan lebih lanjut," terang Agus Subiyanto.

Diberitakan sebelumnya, Gudang Amunisi di Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengalami kebakaran. Api dilaporkan mulai muncul pada pukul 18.35 WIB.

Baca Juga : Ini Penjelasan Kadispenad Soal Gudang Amunisi Milik Kodam Jaya yang Meledak di Ciangsana Bogor

Pangdam Jaya Jayakarta, Mayjen TNI Mohamad Hasan menduga jika penyebab kebakaran di Gudang Amunisi Armed berasal dari amunisi yang sudah kadaluarsa

Kandungan bahan kimia di dalam amunisi ini diduga menjadi pemicu hingga terjadi ledakan.

"Pemicu dari ledakan karena amunisi yang sudah kadaluarsa dan akan dikembalikan," tuturnya. 

"Sebenarnya kami sudah mengusulkan untuk penghapusan dari awal tahun kemarin, tapi karena butuh proses. Ini kemungkinan karena bahan peledak adalah bahan kimia yang sangat labil," pungkasnya.