JAKARTA, CEKLISSATU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia telah mengeluarkan pernyataan yang mendesak pemandu wisata di Bali untuk lebih berhati-hati dan mengutamakan keselamatan saat melayani tamu di pulau tersebut.


Menteri Sandiaga Uno menanggapi kabar meninggalnya seorang turis Brasil di Bali baru-baru ini. Turis berusia 56 tahun, yang diidentifikasi hanya sebagai AC, meninggal di Nusa Penida setelah melakukan pendakian pantai yang sulit.


AC runtuh di toilet umum setelah menyelesaikan pendakian yang menantang ke Pantai Kelingking.


Menteri Sandi Uno membahas hal tersebut dalam acaranya, The Weekly Brief bersama Sandi Uno, yang berbicara kepada pemandu wisata. Ia menyatakan, tidak ada perubahan kondisi kunjungan, namun ia menghimbau para pemandu wisata untuk mengutamakan kesehatan wisatawan dan menyerahkan nasibnya di tangan Tuhan.


Dia menghubungi pemandu wisata di seluruh negeri, dengan penekanan khusus pada pemandu wisata di Bali, untuk menjamin kondisi optimal bagi wisatawan.


Ia ingin agar pemandu wisata meningkatkan kemampuannya dalam memahami kebutuhan dan kemampuan wisatawan, seperti kemampuannya menaiki tangga atau bertahan dalam perjalanan jauh. Ia menekankan pentingnya menilai aspek kegiatan pariwisata mana yang mungkin melelahkan.


Menurut laporan lokal, AC dan istrinya yang berusia 54 tahun memutuskan untuk melakukan pendakian yang sulit menuju Pantai Kelingking di Nusa Penida, meskipun pemandu mereka tidak menyarankan hal tersebut karena keterbatasan waktu selama perjalanan sehari mereka.

Pendakian ke Pantai Kelingking di sepanjang sisi tebing diketahui sangat berbahaya. Selama bertahun-tahun, hal ini telah mengakibatkan kematian beberapa wisatawan dan banyak korban luka.


Menteri Uno berpendapat, pemandu wisata harus lebih proaktif dan tegas dalam menjamin keselamatan wisatawan. Namun, disepakati secara luas bahwa wisatawan sendiri juga harus berhati-hati dan bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan mereka sendiri saat berlibur.

Nusa Penida telah menerima banyak keluhan tahun ini mengenai kurangnya fokus pada keselamatan publik. Oleh karena itu, para pejabat berjanji untuk menerapkan langkah-langkah yang lebih baik untuk menjamin keselamatan wisatawan.


Pada bulan Juli tahun ini, Ni Made Sulistiawati, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung, mengumumkan bahwa petugas tambahan akan ditugaskan untuk mengawasi tujuan wisata populer dan landmark alam di pulau tersebut.

Dalam pidatonya di bulan Agustus, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menegaskan bahwa Nusa Penida akan menerima investasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, termasuk peningkatan infrastruktur transportasi dan keamanan.


Sedihnya, menyusul serangkaian kejadian serupa, ada laporan adanya wisatawan yang terluka bahkan terbunuh di Nusa Penida.


Penyebab paling umum cedera atau kematian di Nusa Penida adalah Pantai Kelingking.


Larangan berenang sementara diberlakukan awal tahun ini untuk melindungi pengunjung dari arus berbahaya dan gelombang besar yang telah menyeret puluhan wisatawan ke laut.