ACEH, CEKLISSATUTiga nelayan asal Aceh terapung 11 hari di laut. Mereka ditemukan selamat, kemudian dievakuasi oleh Tim Basarnas dari sebuah kapal tanker. Evakuasi menggunakan kapal SAR KN Kresna 232.

Diketahui, ketiga nelayan Aceh itu di antaranya Jekie Bowie (30), Baihaki (34), dan Rinal Junaidi (46).

Jekie dan Baihaki adalah warga Johan Pahlawan, Kabupaten Aceh Barat. Sedangkan Rinal Junaidi warga Kutaraja, Kota Banda Aceh.

Baca Juga : Subholding Gas Pertamina Uji Coba Konversi BBG Gasku Pada 100 Mesin Kapal Nelayan Semarang

Evakuasi terhadap tiga nelayan Aceh itu dilakukan di Selat Benggala, tepatnya perairan antara Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar, dengan Pulau Weh, Kota Sabang, Aceh. Berjarak 7,3 nautikal dari Pelabuhan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh, Jumat (12/1/2024).

Ketiganya merupakan nelayan awak Kapal Motor (KM) Sultan Meulaboh yang mengalami musibah kapal karam.

Dikutip ceklissatu.com dari jawapos.com, salah seorang nelayan yang diselamatkan, Rinal Junaidi menjelaskan, kapal yang mereka tumpangi mengalami pecah lambung depan.

"Kami berupaya menutupi lambung depan kapal yang pecah dengan kain, namun ternyata tidak berhasil sampai akhirnya kapal karam hingga tinggal menyisakan bagian atap. Kami bertahan di atas atap rumah kapal itu," tuturnya.

Baca Juga : Warga Pesisir dan Nelayan Diimbau Tak Mendekat Radius 5 Km dari Anak Krakatau 

Rinal Junaidi mengatakan, awalnya mereka berlayar dari Banda Aceh, lalu sempat berlindung dari cuaca buruk di Kepulauan Pulo Aceh, Kabupaten Aceh Besar.

Kemudian mereka lalu memutuskan lanjut berlayar menuju perairan barat Pulau Weh, Kota Sabang untuk menangkap ikan.

Selama bertahan 11 hari di atas atap kapal itu, mereka bertahan hidup dengan memakan kopi instan dan minum air laut.

Jika cuaca sedang gerimis, mereka baru bisa meminum air tawar. Sementara untuk tidur, mereka membalut diri dengan terpal untuk mencegah kedinginan.

Sebelum dievakuasi Tim Basarnas pada Jumat (12/1) dini hari, mereka sempat ditolong terlebih dulu oleh kapal tanker SC Gold Ocean pada hari Kamis (11/1) pukul 10.00 waktu setempat.

"Mereka ditemukan lebih dulu oleh kapal tanker saat sedang terapung dengan kondisi kapal mereka yang tenggelam di perairan barat, 90 nautical mil dari Pulau Weh. Kemudian mereka dinaikkan ke kapal SC Gold Ocean," ungkap Kepala Basarnas Banda Aceh, Ibnu Harris Al Hussain.

Menurutnya, proses evakuasi ketiga nelayan Aceh dari kapal tanker SC Gold Ocean pada Jumat (12/1) dini hari itu sempat terkendala angin dan gelombang.

Selain itu, kondisi kapal tanker juga tanpa muatan sehingga butuh tangga khusus untuk menurunkan ketiganya ke kapal SAR.