BALI, CEKLISSATU - Sejarah kebangsaan tercipta di Bali pada Minggu (12/11/2023). Sang saka Merah Putih yang tergerai sepanjang 1.001 meter dan diiringi oleh ribuan siswa-siswi, bukan saja  menjadi puncak acara dalam Kirab Merab Putih yang dipusatkan di Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung, tapi juga menjadi momentum ekspresi semangat nasionalisme yang tak pernah padam, yang terus berkobar untuk Indonesia tercinta, sekaligus semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Ketua Panitia Kirab Merah Putih I Gusti Kade Sutawa (Gus De) mengatakan, acara Kirab Merah Putih ini digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan yang jatuh tanggal 10 November.

“Tujuan dari acara ini ingin meningkatkan nilai kebangsaan kepada para putra-putri patriot bangsa agar selalu tertanam rasa cinta tanah air dan bangsa. Dan untuk lebih mendalamkan ruh yang ada dalam Merah Putih, yang terkandung makna, kehormatan bangsa, harga diri bangsa dan jati diri bangsa,” tegas Gus De.

Baca Juga : Habib Luthfi Minta Kirab Merah Putih Jadi Momen Jaga Persatuan Bangsa

Karena itu pula, Gus De menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada peserta kirab dari siswa SMA/SMK, SMP dan pihak lainnya yang begitu antusias menyukseskan acara yang persiapannya cukup singkat, kurang lebih tiga minggu ini.

“Awalnya, direncanakan pada tanggal 28 Oktober 2023, kemudian mundur menjadi tanggal 4 November dan akhirnya sukses dilaksanakan pada 12 November 2023. Tanggal 12 November sendiri, sangat sakral. Karena bertepatan dengan hari ulang tahun Prambanan, dan juga hari lahir Majapahit,” katanya.

Gus De juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung kirab ini. Mulai dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba yang telah menyumbangkan dua jegog, serta pihak sponsor lainnya. “Mudah-mudahan ke depan bisa melaksanakan kirab lagi,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Harmoni Nusantara Bangkit, R.A Endang Manik Purwanti mengatakan, acara Kirab Merah Putih sejatinya bertujuan untuk menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar negara, ideologi bangsa sehingga para putra dan putri bangsa sebagai generasi penerus bisa menjalankan proses kehidupan yang sesuai dengan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

“Melalui momentum Hari Pahlawan, kami ingin agar tertanaman nilai-nilai kepahlawan dalam bentuk semangat pantang menyerah, menjunjung tinggi nilai solidaritas serta sportivitas dalam jiwa masyarakat Indonesia, khususnya pada generasi muda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalismenya serta meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,”jelasnya.

IMG-20231113-WA0006.webp
Sejarah kebangsaan tercipta di Bali pada Minggu (12/11/2023)

Keberhasilan acara Kirab Merah Putih ini juga mendapat pujian khusus dari Pemerintah Daerah Bali. Pj Gubernur Bali SM Mahendra Jaya melalui Kepala Badan Kesbangpol Bali, I Gusti Ngurah Wiryanata menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada panitia serta peserta Kirab Merah Putih dalam rangka Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan Tahun 2023.

Menurutnya, kirab ini merupakan ekspresi semangat nasionalisme nan tak pernah padam, yang terus berkobar untuk Indonesia tercinta, sekaligus semangat kebersamaan dalam keberagaman. 
“Dalam konteks "Kirab Merah Putih" kali ini, kita bersepakat akan terus gelorakan semangat kebangsaan dan patriotisme, kita implementasikan nilai-nilai cinta tanah air, persatuan dan kesatuan, gotong-royong dan semangat kekeluargaan serta nilai-nilai Pancasila,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, semangat nasionalisme dan kebangsaan ini terwujud melalui pawai yang menampilkan Bendera Merah Putih sepanjang 1001 mtr x 1,01 mtr yang  berjumlah 1, ukuran 101 mtr x 3 mtr berjumlah 7 dan Garuda ukuran 5 x 5 mtr, dengan melibatkan siswa/siswi sebanyak 8.000 l orang sebagai simbol entitas dan identitas nasional Bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh komponen bangsa dan masyarakat luas, para pemuda, siswa sekolah, anggota ormas, ASN dan Non ASN Pemerintah Daerah untuk giat bersama-sama berpartisipasi demi suksesnya pelaksanaan acara Kirab Merah Putih ini.

“Saya berharap, dengan suksesnya Kirab Merah Putih ini bisa menginspirasi kebersamaan Kita untuk bersama-sama menyukseskan Pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024,” ujarnya.

Mahendra Jaya juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama ngrombo, sepakat melaksanakan pemilukada yang bersih, bebas dari tekanan, polarisasi, dan tidak mencampur-adukkan antara politik dan agama, serta menempatkan politik dengan benar, sehingga pelaksanaan pemilu ini berjalan dalam situasi kondusif.

Dengan terciptanya kesadaran bersama untuk menjaga kerukunan toleransi beragama, maka maksud dan tujuan diselenggarakannya Pemilu akan tercapai.  

“Maka dari itu, marilah kita bersatu untuk Indonesia maju dalam perjalanan menuju demokrasi 2024. Saya yakin, segenap elemen masyarakat dapat berperan dengan sumbangsih pemikiran cerdasnya, tidak membully, tidak menyebar hoax, SARA dan tidak memecah-belah antar anak bangsa. Mari kita jaga kerukunan, saling mendengarkan dan saling mengedepankan nilai-nilai luhur bangsa dalam menjalani perjalanan menuju pemilu yang adil dan transparan, aman, damai, jujur dan adil,” pungkasnya.

Pantauan dilokasi, ribuan siswa/siswi SMA/SMK tumpah ruah mengikuti Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 1001 meter yang dilepas dari GOR Ngurah Rai menuju Lapangan I Gusti Ngurah Made Agung (Puputan Badung), Denpasar, Minggu (12/11/2023) sore.

Tak hanya itu, di Lapangan Puputan Badung yang merupakan lokasi acara, para peserta disambut dengan kesenian tradisional berupa barungan jegog khas Kabupaten Jembrana.

Kirab Bendera Merah Putih ini dilepas Ketua DPRD Bali, Adi Wiryatama diawali dengan pemecahan kendi oleh pinandita. 
Acara ini juga diwarnai dengan orasi kebangsaan yang dibawakan oleh Pangeran Batem, Sukadis yang dengan semangatnya sukses menggugah rasa nasionalisme pada peserta dan audiens yang hadir.

Pada akhirnya acara, juga diserahkan penghargaan dari Gus Jhon sebagai bentuk apresiasi tinggi dalam memupuk rasa semangat nasionalisme yang tak pernah padam, yang terus berkobar untuk Indonesia tercinta, sekaligus semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Sebelumnya, dalam rangkaian acara, tampak iring-iringan kirab diikuti juga oleh pemangku sembari membunyikan genta, kemudian drumband, atraksi barongsai, dan kirab itu juga diiringi tetabuhan baleganjur.