BOGOR, CEKLISSATU – Isu stunting pada anak masih menjadi perhatian Anggota Komisi IV DPR RI, Ravindra Airlangga. Hal itu ia sampaikan ketika kunjungan kerja di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (19/1/2024).

Ravindra Airlangga mendorong masyarakat untuk budayakan mengonsumsi protein. Terutama sumbernya dari ikan diperuntukan bagi ibu hamil, dan keberlanjutan gizi seribu hari pertama.

“Mengonsumsi protein, di antaranya ikan memiliki banyak manfaat. Yaitu dapat meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting,” ungkap Ravindra Airlangga kepada ceklissatu.com, Jumat (19/1/2024).

Ravindra Airlangga menyebutkan, jumlah stunting Kabupaten Bogor pada akhir tahun 2022 mencapai 18.666 balita atau sekitar 4,78 persen. 

Baca Juga : Ravindra Airlangga Ajak Warga Memilah dan Memanfaatkan Sampah Organik

Sampai tahun 2023, angka ini mengalami perbaikan dan saat ini turun menjadi 1,59 persen atau tersisa sekitar 6,231 balita dari total balita yang ada.

Tokoh muda yang kembali maju sebagai calon anggota DPR RI dari Dapil Jawa Barat V Kabupaten Bogor ini menjelaskan mengapa konsumsi ikan bisa meningkatkan kecerdasan anak dan mencegah stunting.

Menurutnya, gizi ikan ini kaya dengan omega 3 yang bagus untuk meningkatkan IQ, anti oksidan, mengurangi risiko kanker, penyakit jantung, depresi, dan lainnya. 

Kemudian kandungan gizi lainnya meliputi protein, asam amino, lemak, vitamin dan mineral yang sangat baik untuk Kesehatan tubuh. 

“Dengan berbagai macam produk olahan yang ada, maka ikan akan mudah dicerna dan diserap tubuh sehingga sangat berperan penting dalam meningkatkan gizi pada seribu hari pertama kehidupan,” terang Ravindra Airlangga.

Ravindra Airlangga mengatakan, ⁠angka konsumsi ikan nasional tahun 2023 mencapai 56,48 kg per kapita. 

Angka konsumsi tersebut tumbuh 2,39 persen dibanding tahun sebelumnya dan merupakan rekor tertinggi dalam satu dekade terakhir. 

“Sosialisasi makan ikan sangat penting dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam rangka menghasilkan generasi emas, generasi cerdas dan generasi unggul,” ucap pria lulusan Master of Science dari Johns Hopkins University ini.

Selain itu, Ravindra Airlangga juga menilai, sosialisasi makan ikan bisa menjadi wadah untuk meneguhkan identitas bangsa Indonesia yang hidup di atas kepulauan yang kaya akan sumber daya laut.

“Hampir semua kecamatan sudah kami kunjungi, dan kita terus bergerak. Respon dari masyarakat sangat positif begitu antusias terutama di kalangan ibu-ibu, mungkin ingin ada perhatian khusus untuk balita,” tutur Ravindra Airlangga.

Tidak hanya itu, Ravindra Airlangga juga mendorong pembudidaya ikan. Terutama ikan hias serta ikan konsumsi. Misalnya ikan nila atau ikan lele.

“Potensi perikanan di Kabupaten Bogor. Kalau kita ambil ikan lele, konsumsi ikan lele di Jakarta 120 ton perhari. Kabupaten Bogor kapasitas produksinya 80 ton per hari. Jadi masih ada potensi peningkatan untuk memenuhi permintaan di wilayah jabodetabek, sangat banyak,” ucap Ravindra Airlangga.

Ravindra Airlangga mengatakan, kemudian ada ikan hias yang ekspornya sangat besar. Pada tahun 2022 sekitar 33 juta. Yang terbesar kontribusinya yaitu dari Jawa Barat. Dan di Jawa Barat paling besar kontribusinya adalah Kabupaten Bogor.

“Jadi, ikan hias ini adalah sektor yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Kami optimis, produksi ikan budidaya akan melebihi ikan tangkap,” pungkasnya. 

Diketahui, dalam kunjungannya ke Gunung Putri, Ravindra Airlangga didampingi oleh tokoh masyarakat Kabupaten Bogor Ade Ruhandi alias Jaro Ade, dan Samsul Hidayat.