JAKARTA,CEKLISSATU - Pejabat lingkungan hidup Singapura, Baey Yam Keng, mengumumkan rencana Singapura untuk melepas nyamuk Wolbachia sebagai upaya memerangi demam berdarah.

Ia menyatakan ada lima lokasi di Singapura yang menjadi fokus penyebaran nyamuk Wolbachia. Diperkirakan penyebaran nyamuk ini akan mencakup sekitar 480.000 rumah tangga, mewakili sekitar 35 persen dari total rumah tangga di Singapura.

Rencana pelepasan nyamuk Wolbachia dimulai pada kuartal petama 2024.

Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura (NEA) menyebut bahwa pemilihan kelima lokasi ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk sejarah risiko demam berdarah, jumlah nyamuk Aedes, dan kemampuan NEA dalam menghasilkan serta melepaskan nyamuk jantan ber-Wolbachia-Aedes.

Selama tiga hingga lima tahun terakhir, Singapura menghadapi wabah demam berdarah, dengan hampir 16.000 kasus dilaporkan pada 2019, dan lebih dari 30.000 kasus tercatat pada 2020 dan 2022.

Nyamuk Wolbachia adalah nyamuk Aedes aegypti jantan yang membawa bakteri Wolbachia. Nyamuk ini dilepaskan untuk kawin dengan Aedes aegypti betina di lingkungan perkotaan. Telur yang dihasilkan tidak menetas.

Nyamuk jantan tidak menggigit dan tidak dapat menularkan penyakit karena mereka hanya memakan sari tumbuhan seperti nektar.