BOGOR, CEKLISSSATU - Himpunan Mahasiswa Rumpin (HMR) menyoroti proyek pembangunan infrastruktur yang mangkrak di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. 

Mereka melakukan kritik pemerintah daerah dengan cara menggelar photoshoot di Jalan Mekarsari, pada Jumat 18 November 2022 kemarin.

Aksi yang diikuti oleh belasan kader HMR menampilkan sosok hantu sebagai maskot sambil berjalan di sepanjang jalan proyek mangkrak itu. 

Aksi mereka mengundang perhatian warga sekitar. Mulai dari anak-anak hingga emak-emak ikut menyaksikan bahkan turut turun ke jalan melakukan long march.

Wildan, salah satu warga yang ikut serta melakukan long march dan photoshoot mengapresiasi giat yang dilakukan HMR. Pasalnya, dia juga mengaku sangat kesal atas mangkraknya proyek jalan di wilayah mereka. 

"Ini sangat keren, sebenarnya warga juga sudah mengeluhkan tentang jalan ini, selain karena tidak nyaman untuk dilewati, juga membahayakan keselamatan para pengendara" Ungkap bang Wildan, sapaannya. 

Baca Juga : Kemenhub Segera Bangun Underpass dan Penataan Kawasan Batu Tulis Bogor

Warga berharap setelah adanya aksi itu membuat pemerintah daerah menyadari dan segera menyelesaikan pembangunan jalan yang hingga kini belum jelas kapan dimulai kembali. 

"Berharap aksi ini bisa didengar pemerintah," katanya.

Sementara itu, kordinator aksi photoshoot Muhammad Ilham mengatakan aksi ini dilakukan agar pemerintah dan dinas terkait tidak tidur terlalu lama. Hal ini karena proyek jalan tersebut sudah lama mangkrak dan tidak diketahui apa alasannya. 

"Aksi ini kami lakukan bukan tanpa sebab, dengan kabar yang begitu membuat duka dimana APBD yang berasal dari uang rakyat sebesar 4,9 miliar hilang begitu saja dan masyarakat tidak tahu menahu soal ini," katanya.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum HMR bahwa Photoshoot yang menghadirkan maskot hantu ini menggambarkan matinya pengawasan DPRD Kabupaten Bogor dalam pembangunan proyek jalan di wilayahnya itu.

"Kami berharap pihak kontraktor bertanggung jawab atas mangkraknya pembangunan jalan yang ada di wilayah Desa Mekarsari. Dan kami meminta dinas PUPR dan pemerintah Daerah serta DPRD Kabupaten Bogor tidak berdiam diri atas mangkraknya pembangunan jalan yang bernilai 4,9 Miliyar ini," katanya.