BOGOR, CEKLISSATU - Kemajuan dan perkembangan sangat pesat ditunjukan oleh Institut Agama Islam (IAI) Tazkia. Perguruan tinggi swasta di Bogor ini sudah ada sejak 1999 yang sebelumnya bernama Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STIE) Tazkia. Dibawah kepemimpinan rektor, Dr. Murniati Mukhlisin, M.acc, CFP, IAI Tazkia akan segera berubah menjadi universitas. Hal tersebut diungkapkan rektor usai acara wisuda angkatan ke-18 yang dilaksanakan di Puri Begawan pada Rabu, 26 Oktober 2022.

"IAI Tazkia akan berubah menjadi universitas. Semua tahapan-tahapan menjadi universitas sudah dilaksanakan dan ditargetkan pada 2023 nanti, kami sudah berubah menjadi universitas," ucap Murniati.

Ia menjelaskan bahwa proses saat ini tinggal soal perizinan, dan sudah diajukan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Secara kesiapan, kondisi saat ini Tazkia sudah betul-betul siap. "Memang saat ini sedang moratorium, sehingga tahun depan sudah mulai dibuka. Kita sudah mulai studi kelayakan sampai menyiapkan dosennya. Mudah mudahan dalam waktu dekat sudah beres semua," paparnya.

Lanjut Murniati, Tazkia selama ini menjadi pilihan masyarakat. Sistem pendidikan juga sudah diakuisisi dalam sekolah tinggi bidang sistem informatika, teknik informatika dan sistem informasi. Dua program studi ini adalah salah satu yang pertama sains dan teknologi. 

"Alhamdulillah kita sudah menekankan beberapa hal, salah satunya siap bertransformasi menjadi universitas karena ruang lingkup ekonomi syariah itu menjadi lebih luas dan leluasa ketika menjadi universitas. Kita tahu kalau kita berada di Kementerian Agama tidak ada program studi yang sifatnya sains, semuanya agama seperti hadist, quran, syariah, sedangkan kita memandang perlu bahwa ekonomi syariah nilai-nilai syariah itu harus ada di sains dan teknologi, harus ada di Civil Engineering, kedokteran dan sebagainya," jelasnya.

"Makanya kita sudah mulai membuka ruang-ruang tersebut, dan responnya cukup bagus. Saya sampaikan bahwa kita mengkombinasikan, selama ini hafidz preneur kita S1 wirausaha 30 juz. Sekarang 30 juz dan sistem informatika. Jadi mereka pinter teknologi tetapi hafal juga Al Qur'an 30 juz," tambahnya.

Murniati juga sangat berharap agar Tazkia dapat menjadi contoh bagi perguruan tinggi islam yang bukan hanya peduli dengan pembekalan dunia, tetapi juga akhirat. Jadi terpenting adalah pondasinya yang dikuatkan. Sistem integrasi keilmuan Tazkia sudah diterima di masyarakat global. Bahkan, bulan kemarin hasil penelitian Tazkia yang diterbitkan, sudah di terima di Malaysia dan disebarkan ke seluruh dunia yakni sistem integrasi nilai-nilai Al Qur'an, nilai ekonomi, bisnis, pendidikan, hukum dan lainnya. Banyak Ponpes-Ponpes yang berdatangan untuk mengantarkan santrinya mendapatkan beasiswa berkuliah di Tazkia. 

"Jadi mereka merasa bahwa nilai-nilai pondok kencang sekali, kalau mereka tidak masuk ke kampus islami, nilai-nilai dari pondok itu bisa hilang. Jangan pernah tinggalkan nilai-nilai Al Qur'an dari pembelajaran. Jangan pernah tinggalkan nilai-nilai islam dari pembelajaran, karena kita tahu bahwa kalau kita pisahkan, maka cara pandang peserta didik kita akan berbeda. Dia akan bicara soal uang, seolah-olah uang segalanya. Tetapi kita kuatkan maka cara pandang mereka berbeda, dia berbicara uang tetapi dia juga berbicara kepedulian kepada masyarakat lemah, dia bicara uang tetapi dia juga bicara halal dan haramnya. Semoga di tahun depan Tazkia ini sudah berubah menjadi universitas dan kami selalu siap memberikan pendidikan terbaik bagi masyarakat," pungkas Murniati.