BOGOR, CEKLISSATUUMKM Naik Kelas untuk Indonesia Emas adalah kegiatan pelatihan untuk para pelaku UMKM kembangkan produknya.

UMKM Naik Kelas diselenggarakan Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, di gedung Serbaguna DPRD Kota Bogor, Rabu, 15 Mei 2024.

Koordinator Pendamping Kota Bogor, Hadi Yahmin mengatakan, ada 135 pelaku UMKM Kota Bogor yang mengikuti pelatihan, terdiri dari kuliner, kerajinan, fashion, sampai jasa.

“Untuk pendampingan yang dilakukan cukup panjang, yakni 8 bulan. Mulai April hingga November dengan metode pendampingan yang digunakan diantaranya class global dan small class,” jelas Hadi.

Baca Juga : Disparbud Ajak para Pesepeda Bogor Raya Kolaborasai Promosi  Tingkatkan UMKM di Kota Bogor

Hadi menjelaskan, dalam class global para pelaku UMKM dikumpulkan untuk diberikan materi dasar yang nanti ke depan akan dilanjutkan oleh para pendamping dengan penjelasan lebih detail terkait materi tersebut.

Sementara untuk small class, pendampingannya bekerjasama dengan pihak lain, seperti kecamatan dan pihak lain.

“Para peserta UMKM Naik Kelas diajak untum mengunjungi ke rumah industri para pelaku, untuk melihat langsung dengan tujuan para pendamping mempunyai gambaran apa saja yang harus dilakukan, seperti mulai dari jenis, proses produksi, legal halal, legal industri atau legal produksi, yang belum punya NIB, PIRT bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, re-branding, packaging dan lainnya,” jelas dia.

Baca Juga : Dedie Rachim Resmikan Ruang Rampai: Ruang Aktifitas Bisnis dan Ekonomi Kreatif Terbesar di Kota Bogor

Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman, pengalaman dan ilmu kepada pelaku UMKM agar bisa naik kelas menjadi UMKM yang mandiri, sehingga bisa mengubah ekonomi pelaku UMKM dan ekonomi lingkungan.

Hadi mengatakan, hingga saat ini sekitar 700 pelaku UMKM yang dampingi.

Hadi menambahkan, diharapkan dengan adanya UMKM Naik Kelas, produk-produk lokal dapat diekspor ke mancanegara.

Baca Juga : Ini Cara Pemkab Bogor Bantu UMKM Raih Cuan di Bulan Ramadan

Dia juga menyebutkan, bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan menjajaki kolaborasi dengan UNESCO terkait pertemuan dengan buyer dari BUMN untuk melihat peluang apa saja yang dibutuhkan.

Sejak tahun 2019 jumlah UMKM di Kota Bogor yang telah sukses dalam pendampingan UMKM Juara sekitar 20 persen dari setiap angkatan. Di antaranya, pada 2020 produk UMKM tali temali sudah ekspor ke eropa, Australia dan Amerika dengan produk gantungan, vas bunga, tirai hingga berkembang dengan membuat rumah binaan. Bahkan pelaku UMKM berupa produk pengrajin tas sudah masuk bursa efek.

Baca Juga : Balkot Ramadan Fest 2024 Hadirkan Puluhan Booth UMKM dan Pangan Murah

“Sekitar 2 tahun yang lalu pengrajin tas menjadi salah satu juara favorit dan mereka mendapatkan pendampingan juga dari BJB untuk permodalan,” katanya.