JAKARTA, CEKLISSATU – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar tidak terlena meski inflasi nasional terkendali.

Tito Karnavian mengatakan, meski inflasi nasional terkendali di atas 3,05 persen secara year on year pada Maret 2024, pemda tetap perlu waspada, mengingat angka inflasi di masing-masing daerah masih beragam, sehingga upaya pengendalian perlu terus dilakukan.

Inflasi Februari ke Maret itu adalah 0,52 persen, kita jangan terlena dengan angka itu,” kata Tito seperti dikutip dalam keterangannya, Rabu 1 Mei 2024.

Inflasi Februari ke Maret 2024 itu, kata Tito, dipengaruhi dampak dari momen Ramadan dan Idulfitri yang membuat permintaan terhadap barang meningkat.

Baca Juga : Pasar Murah Kadin Kabupaten Bogor, Asmawa Tosepu: Komitmen Pemkab dan Stakeholder Kendalikan Inflasi Daerah

Situasi global karena adanya perang Rusia-Ukraina juga turut mempengaruhi pola supply dan demand di tingkat internasional, juga turut mempengaruhi inflasi.

Tito mengungkapkan, masih ada daerah yang saat ini angka inflasinya masih di atas 3,05 persen.

“Untuk itu, daerah-daerah yang inflasinya tinggi, agar segera melakukan langkah pengendalian,” ujarnya.

Tito membeberkan sejumlah provinsi, kabupaten, dan kota yang saat ini inflasinya tinggi.

“Di tingkat provinsi, yakni Papua Barat, Gorontalo, Papua Tengah, Sumatera Barat, Jambi, Sulawesi Utara, Papua Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat,” bebernya.

Baca Juga : Operasi Pasar Murah di Babakan Madang, Pj Bupati Bogor: Bantu Pemerintah Tekan Inflasi

Kemudian kabupaten tertinggi, yakni Minahasa Selatan, Tolitoli, Pasaman Barat, Labuhanbatu, Minahasa Utara, Gorontalo, Kerinci, Rembang, Nabire, dan Kampar.

Sementara di tingkat kota, yakni Sibolga, Padangsidimpuan, Bekasi, Gunungsitoli, Pematangsiantar, Ternate, Medan, Tangerang, Dumai, dan Batam.

“Ada beberapa komoditas yang perlu menjadi atensi, seperti beras, daging ayam ras, telur ayam ras, jagung, bawang merah, dan cabai. Presiden selalu mengecek perkembangan harga pangan di sejumlah daerah. Pengecekan tersebut akan terus berlangsung, sehingga perlu menjadi perhatian Pemda,” imbuhnya.