MADIUN, CEKLISSATU - MAH, seorang pemuda di Madiun, Jawa Timur, ditangkap tim siber Mabes Polri karena diduga merupakan hacker Bjorka. 

Suprihatin, ibu dari MAH mengaku kaget anaknya ditangkap. Sebab, anaknya tidak punya komputer ataupun laptop.

"Komputer saja tidak punya, tidak ada komputer," kata Suprihatin , Kamis 15 September 2022.

Suprihatin mengaku MAH hanya memiliki satu ponsel. Karena itu, dia tak percaya jika anaknya adalah peretas yang menggegerkan Indonesia.

"Hanya ponsel saja satu itu di tangan," ucapnya.

Bahkan, Suprihatin menyebut, di dalam kamar MAH, hanya ada pakaian saja. Ia berkali-kali menyatakan bahwa dia di rumahnya tak memiliki komputer.

Ia pun menceritakan anaknya ditangkap pada Rabu 14 September sekitar pukul 18.30 WIB. MAH ditangkap di tempat kerja, yakni di sebuah toko es waralaba lokal di Madiun.

"Ditangkapnya saat kerja. Sempat dibawa pulang ke rumah sini sebelum dibawa ke Polsek Dagangan," tuturnya.

Suprihatin mengaku tak hanya dirinya yang kaget atas penangkapan anaknya, tapi juga suaminya, Jumanto (52), dan kedua anaknya yang lain. Dengan mengusap air mata, Suprihatin berharap anaknya bisa segera pulang.

Ia menyatakan anaknya sama sekali tidak memiliki kemampuan sebagai hacker. "Saya hanya buruh tani," katanya.

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan penyidik Dirtipidsiber Bareskrim Polri masih mendalami sosok yang diduga hacker anonim Bjorka.

"Yang baru saya dapat informasi yang ada di Jawa Timur aja yang masih didalami. Satu orang aja yang masih didalami. Semua tim masih bekerja," imbuhnya.

Ia mengatakan polisi masih belum dapat menyimpulkan apakah sosok yang tengah diperiksa tersebut orang dibalik hacker Bjorka atau bukan.

Sebab, tim gabungan yang terdiri dari Kemenko Polhukam, Kemenkominfo, BSSN, BIN, dan Polri masih melakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan.

"Belum disimpulkan seperti itu (hacker Bjorka) karena masih didalami Timsus. Saya tidak berkompeten menjelaskan sebelum timsus nanti telah selesai bekerja," ujarnya (detikcom)