Dua minggu terakhir ini saya mulai gelisah. Bukan hanya karena kabar udara bersih yang tengah sulit di Ibu Kota dan kota-kota lainnya. 

Namun kabar duka dari sahabat-sahabat saya yang mengabarkan bahwa anak-anak mereka harus jatuh sakit dan dinyatakan terjangkit radang paru-paru.

Usia mereka belum genap lima tahun, namun harus jatuh sakit karena kondisi yang bukan ulah mereka. Secara mendakan dan beruntun, Sahabat-sahabat saya yang tinggal di kota-kota besar terpaksa harus mengunggah foto anak-anak mereka dipasang infus dan alat pembantu pernafasan.

Kami sama-sama heran, kenapa anak seusia mereka harus sakit seperti itu. Bukankah seharusnya mereka bisa tumbuh sehat dan hebat. 

Ini harus jadi perenungan kita bersama, bahwa ternyata di bulan kemerdekaan ini bukan hanya diri dan status yang harus merdeka, namun juga semua individu harus memiliki hak menghirup udara segar dan air yang bersih.

Bukan hanya mereka, tetapi kita juga. Dulu, memang para pejuang harus berjuang agar Indonesia bisa merdeka dari penjajahan kolonialisme, namun saat ini, kemerdekaan dari udara segar, air bersih dan makanan sehat juga harus diperjuangkan.

Per hari ini, saya dengar beberapa kantor di Ibu Kota tengah mengambil kembali keputusan bekerja di rumah atau work for home (WFH), sepertinya, memang ini salah satu langkah yang harus ditempuh agar polusi udara bisa menurun.

Memang, dunia sudah tua, perubahan iklim juga telah melanda, namun kita tidak boleh lupa bahwa manusia juga menjadi salah satu faktor perubahan iklim itu bisa terjadi bahkan mempercepat. 

Kadang, kita terlalu egois mengubah tanah jadi rumah, menebang pohon lupa menanam, bebas membeli kendaraan dan enggan menggunakan transportasi publik. 

Belum lagi, asap asap yang dihasilkan dari asap rokok, pembakaran makanan hingga konsumsi AC yang berlebihan. 

Tentunya, masih banyak lagi faktornya dan kita harus mulai mengubah perilaku yang ramah lingkungan. Sulit memang, namun ini salah satu bentuk perjuangan kita. 

Demi hidup yang lebih baik, bukan hanya untuk kita namun untuk anak cucu kita. 

Kabar meningkatkan polusi di berbagai kota termasuk di Ibu Kota harus segera kita sikapi dengan perubahan perilaku setiap manusia. 

Asalkan, jangan jadikan data ini hanya sebagai produk politik, atau bahkan hanya dijadikan alasan utama pembangunan Ibu Kota Negara Baru harus dipercepat dengan mengeluarkan dana sebesar-besarnya dengan meraup uang rakyat atau bahkan meminjam ke negara lain. Sebaiknya jangan. Membangun saja bila kita mampu. 


Selamat berjuang meraih udara segar, air bersih dan makanan sehat. 


Salam,


Pemimpin Umum Ceklissatu.com
Suhairil Anwar