BOGOR, CEKLISSATU - Hizbut Tahrir, mungkin ketika kita mendengarnya, dan melihat atribut nya saat berkampanye di pinggir-pinggir trotoar, maka akan terbesit dalam benak kita, bahwa mereka adalah representatif Islam, belum lagi bagaimana ghirah/semangat menegakkan sistem Khilafah yang mereka gaungkan, sangat mempesona, terutama kaula muda dari kalangan umat Islam

Ketika labelisasi Khilafah sebagai sebuah sistem karya Tuhan, yang termuat di dalam Agama bernama Islam, propaganda ini lah yang kemudian menjadi senjata bagi kelompok Hizbut Tahrir untuk menarik suara, simpati, dan dukungan kaum Muslimin di seluruh Dunia tak terkecuali di Indonesia. 


Apakah benar tujuan mereka mendirikan ke Khilafahan berdasarkan tuntutan syariat Islam, seperti yang mereka gaungkan selama ini ? Maka, jawabannya adalah “TIDAK” mengapa kami katakan Tidak ? Ya, karena secara fundamental, jika kita berkaca pada sumber hukum Islam Primer, maupun Sekunder, maka tidak kita temui satupun dalil, dan Hadist, yang menyatakan kewajiban bagi umat Islam untuk menegakkan Negara Khilafah, seperti yang di gaungkan oleh Kelompok Hizbut Tahrir di seluruh dunia.

Baca Juga : Pembangunan Masjid Agung Hampir Rampung, Awal Ramadan Bakal Diresmikan


Sebuah fakta nyata, gamblang di depan mata, sangat jelas terpampang, bagaimana mayoritas negara Islam menolak keberadaan Organisasi ini, seperti Negara Federal Rusia yaitu Dagestan, Turkey, Malaysia, Arab Saudi, Mesir, bahkan Indonesia, yang notabene merupakan Negara mayoritas Islam, dengan jelas menolak keberadaan kelompok ini.


Jika kelompok ini memperjuangkan “KHILAFAH” yang merupakan Produk “Tuhan” apakah mungkin akan mendapat kesulitan yang sedemikian rupa, apalagi dari negara-negara kaum Muslimin yang menjadi Mayoritas ? Belum lagi, sebuah ironis fakta yang mereka ungkapkan sendiri, bahwa Keruntuhan Khilafah pada era Turki Utsmani, tentu ini sangat amat memalukan, bagaimana bisa Tanah yang Tuhan Allah ciptakan, justru tidak merestui sistem yang Tuhan itu sendiri ciptakan, mustahil bukan ? Artinya apa ? Artinya kita telah melihat, baik secara logika, akademis, maupun sejarah, “Khilafah” memang tidak pernah memiliki dasar yang kuat sebagai sebuah sistem ajaran Tuhan.


Belum lagi cara-cara keji Hizbut Tahrir dalam mengasongkan propaganda mendukung kekerasan di Palestina, terhadap kelompok-kelompok Teroris, legitimasi, dukungan, dan simpati mereka terhadap kelompok-kelompok Teroris di penjuru dunia, telah menampakkan wajah asli mereka sebagai sebuah kelompok pro Sparatis, yang memang sudah sepantas nya di Bubarkan, dan di larang. Tapi apakah pembubaran saja cukup ?


Faktanya, Tidak, beberapa waktu lalu, tepatnya 17 Februari 2024. Muncul sebuah acara yang mereka juluki sebagai “Metamorfoshow” yang kemudian membuat penipuan besar, seakan acara itu adalah sebuah pertunjukan seni, faktanya ? Hampir 100% kegiatan, di isi oleh propaganda-propaganda pro Khilafah, cacian dan makian pada sistem demokrasi, Pancasila, Pahlawan bangsa, pemerintah, sudah menjadi fakta yang dapat kita saksikan bersama-sama, dan lebih ironis ketika faktanya ada sekitar 1.200 muda-mudi yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa, hadir dalam acara tersebut, yang dimana mereka di cekoki oleh paham Khilafahisme versi Hizbut Tahrir, untuk dapat membenci Negara, dan Nasionalisme.


Maka akan sangat tepat, jika telah kita amati, kita cermati, dan kita teliti, bahwa sudah waktunya, pemerintah Indonesia, seluruhnya menggandeng tangan masyarakat demi persatuan, dan keutuhan bangsa, untuk menetapkan Hizbut Tahrir sebagai kelompok Teroris, dan memberikan Punishman yang nyata yaitu berupa sanksi Pidana kepada siapapun yang menyuarakan, mendukung, berpartisipasi, mempromosikan, maupun terlibat dalam segala agenda mereka, hanya dengan cara itu lah rantai kesesatan itu dapat di hentikan, demi menyelamatkan, bangsa, negara, dan generasi muda kita. 


Salam Pancasila, NKRI HARGA MATI ????????

Artikel Ditulis oleh : Ramdhan Agung Giri Nugroho (Koordinator Pusat Forum Cendikiawan Muda Indonesia)