BOGOR, CEKLISSATU – Badan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2SDM KLHK) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan menyelenggarakan Pelatihan Inventarisasi Hutan Nasional 2.0 Angkatan Kedua

Pelatihan ini berlangsung di Pusat Diklat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jalan Mayjen Ishak Juarsa, Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, pada 19 hingga 27 Agustus 2024.

Pelatihan yang diikuti oleh puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Balai Pemantapan Kawasan Hutan dan Tata Lingkungan (BPKHTL) seluruh Indonesia ini, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pelaksanaan inventarisasi hutan nasional.

Baca Juga : 40 Peserta Dapat Pelatihan Wirausaha dari Sudin PPKUKM Jakbar

Salah satu tim pengajar Dr. Bahdarsyah, menjelaskan bahwa kerjasama ini terbagi menjadi tiga angkatan. Angkatan pertama telah dilaksanakan dua minggu sebelumnya, dan pelatihan Angkatan Kedua ini dijadwalkan berlangsung dari tanggal 19 hingga 27 Agustus 2024.

KLHK 2.webp
PENINGKATAN SDM: Badan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2SDM) bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan menyelenggarakan pelatihan Inventarisasi Hutan Nasional Angkatan Kedua. FOTO: ISTIMEWA

"Substansi dari pelatihan ini adalah merancang ulang metode dari versi sebelumnya yang digunakan pada tahun 90-an. Kini, metode tersebut telah kami perbarui menjadi versi kedua,” ujar Dr. Bahdarsyah pada Selasa (20/8/2024).

Pelatihan ini menyiapkan para enumerator di lapangan yang berasal dari 22 BPKHTL di seluruh Indonesia, dengan total peserta sebanyak 120 orang yang dibagi menjadi tiga angkatan.

Para pengajar dan fasilitator pelatihan berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi dari IPB University, tim Ditjen PKTL dan Widyaiswara dari Pusdiklat BP2SDM LHK, BPLHK Rumpin dan BPLHK Kadipaten.

Baca Juga : Sekjen PESTI: Semoga Ilmu yang Didapat Berdampak Positif untuk Kemajuan Soft Tennis  di Indonesia

"Kami memulai persiapan sejak tahun lalu, dan baru bisa terlaksana pada tahun ini. Kami berharap hasil pelatihan ini sesuai dengan yang kita harapkan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, bahwa materi yang diberikan dalam pelatihan ini mencakup pengenalan jenis flora, teknik pengukuran dimensi pohon, liana dan rotan serta perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan inventarisasi hutan nasional.

Selain itu, pelatihan ini juga memperkenalkan pembaruan instrumen pengukuran, seperti penggunaan teknologi vertex transponder untuk mengukur tinggi dan jarak pohon, serta penggunaan aplikasi Collect Mobile sebagai pengganti tallysheet manual.

“Jadi cukup lengkap lah, disamping substansi  pembaharuan instrumennya mulai dari penggunaan vertex untuk mengukur tinggi dan jarak kita menggunakan collect mobile,” ucapnya.

Ia menerangkan, bahwa pelatihan teori sepenuhnya dilakukan Pusat Diklat LHK di Gunung Batu, Kota Bogor. Sementara untuk praktek lapangan untuk angkatan pertama dilaksanakan di Hutan Cifor, Taman Nasional Gunung Ceremai Majalengka untuk lahan kering tanah mineral, dan di Hutan Mangrove Karangsong Indramayu untuk mangrove.

"Untuk angkatan kedua dan ketiga, praktek lapangan dilaksanakan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango untuk lahan kering, dan di Pantai Indah Kapuk Angke, Jakarta untuk mangrove,” terangnya.

Para peserta pelatihan ini diharapkan dapat menjadi enumerator yang kompeten dalam mengumpulkan data dan informasi sumber daya hutan melalui kegiatan inventarisasi hutan.

“Data tersebut nantinya akan divalidasi terlebih dahulu dan kemudian dikirim ke satker Pusat yaitu Direktorat IPSDH yang akan melakukan kompilasi dan analisa data Inventarisasi Hutan dari seluruh Indonesia,” tutupnya.