BOGOR, CEKLISSATU - Rencana menghadirkan moda trasportasi trem di Kota Bogor masih dalam pembahasan. Teranyar, sejumlah investor diklaim mulai melirik untuk mendung proyek tersebut.

Hal itu diungkapkan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim bahwa Pemerintah Kota Bogor sedang menyiapkan Peraturan Wali Kota (Perwali) terkait penugasan kepada Perumda Trans Pakuan (PTP) sebagai leading sector dalam proyek ini.

Setelah Perwali resmi dirilis, PTP akan bertanggung jawab untuk menyelesaikan hasil Feasibility Study yang telah dilakukan, dengan Colas Rail Perancis sebagai salah satu pihak yang terlibat. 

Baca Juga : KPU Kabupaten Bogor Siapkan Pendamping untuk DPT Disabilitas 

"Beberapa pihak, termasuk PT Yingke Matriks Indonesia, menunjukkan minatnya untuk mendukung pembangunan trem di Kota Bogot," ucapnya.

Meski menyadari adanya tahapan yang harus dilalui untuk mewujudkan moda trem di Kota Bogor, Dedie menyatakan bahwa persiapan dan pembiayaan proyek ini berjalan sesuai rencana.

Dedie menyebut bahwa trem di Kota Bogor direncanakan memiliki 4 koridor, dengan koridor pertama menjadi prioritas utama yang akan mengintegrasikan proyek strategis nasional seperti Ligt Rail Transit (LRT) Jabodebek dan double track Paledang-Sukabumi.

"Rencana kehadiran LRT yang akan mencapai Terminal Baranangsiang tentu akan mempercepat pengembangan trem di Kota Bogor, sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 49 tahun 2017," katanya.

Dedie menekankan bahwa pentingnya integrasi antara Terminal Baranangsiang, Stasiun Paledang, Stasiun Bogor, dan area ramai lainnya untuk mengoptimalkan mobilitas masyarakat.