BOGOR, CEKLISSATU - Untuk memberikan akses pendidikan berkualitas, Dompet Dhuafa mendirikan Learning and Empowerment Center (LEC) di Kecamatan Cisarua.

Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengatakan, pendirian LEC dari Dompet Dhuafa itu dapat berfungsi optimal, maju dan berkembang sebagai pusat pemberdayaan masyarakat sekaligus memperluas akses bagi masyarakat lokal maupun para pengungsi anak-anak akan pendidikan berkualitas.

“Ini adalah bentuk kegigihan Dompet Dhuafa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, membuka akses pelayanan kesehatan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk mengembangkan dakwah di Kabupaten Bogor,” kata Asmawa.

Baca Juga : Dompet Dhuafa Bersama AXA Mandiri Unit Syariah Salurkan Dana Wakaf Bangun Laboratorium Sekolah

Asmawa menuturkan, Kabupaten Bogor adalah salah satu kabupaten terluas dan kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Pemkab Bogor dan stakeholder terkait, untuk memberikan layanan pendidikan berkualitas yang merata. 

“Diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, baik pemerintah pusat dan daerah, swasta, non governmental organization, dan komunitas masyarakat sipil untuk menjawab berbagai permasalahan sosial dan tantangan dunia pendidikan,” tutur Asmawa.
 
Asmawa Tosepu berharap, LEC Dompet Dhuafa ke depan maju dan berkembang, sehingga membuka akses pendidikan berkualitas yang lebih luas untuk berbagai lapisan masyarakat, serta membentuk karakter bangsa.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pelayan Masyarakat Dompet Dhuafa, Kamaludin menjelaskan, kita ingin menggabungkan inklusivitas sosial.

"LEC adalah tempat belajar, tempat pemberdayaan, kita ingin wujudkan kebersamaan inklusivitas sosial antara anak anak dari masyarakat sekitar dengan para pengungsi anak-anak yang berasal dari negara-negara konflik di dunia," ujar dia.

Ia menambahkan, tak hanya program pendidikan, Dompet Dhuafa juga memiliki program kesehatan, dakwah, advokasi, sosial, dan ekonomi. 

“Kita harus menyatukan mereka, di LEC, Insya Allah nanti kita akan sama-sama belajar. Harapannya mereka bisa saling berinteraksi, saling menghormati dan juga saling mempelajari budaya satu sama lain,” jelas Kamaludin.

"Selain memberi kursus Bahasa Inggris kepada anaka lokal, LEC juga memberi akses untuk para pengungsi yang ingin belajar," tutup dia.