BOGOR, CEKLISSATU - Rencana adanya promosi rotasi pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di akhir masa jabatan Wali Kota Bogor, Bima Arya dan Dedie Rachim dipastikan ditunda sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan. 

Padahal, potasi mutasi pejabat ini berdasarkan surat Nomor: 800/1719-BKPSDM tentang Pelantikan Pejabat Administator, Pejabat Pengawas, Kepala Sekolah, dan Pejabat Fungsional PPPK di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor sudah ditandatangani Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah per tanggal 16 April 2024.

Sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Bogor, Heri Karnadi mengatakan bahwa promosi rotasi tersebut akan dibarengkan dengan pelantikan sebanyak 1.088 P3K berdasarkan formasi 2023.

Baca Juga : Waduh, Lima SKPD di Pemkab Bogor Lambat Menyerap APBD Tahun Anggaran. 2024

Dari 28 pejabat struktural yang akan mengikuti promosi dan rotasi, satu diantaranya dipromosikan sebagai kepala bidang. Selain itu, akan dilakukan juga evaluasi terhadap jabatan tiga lurah yang dinilai tidak maksimal dalam bekerja.

"Selebihnya promosi rotasi ada di kepala seksi kelurahan dan kecamatan. Untuk promosi satu jabatan Kabid, tapi akan ada tiga Kabid yang dirotasi," ucapnya, belum lama ini.

Saat disinggung mengenai waktu yang terlalu mepet dengan akhir masa jabatan wali kota. Heri menegaskan bahwa kebijakan itu sah-sah saja diambil lantaran Pemkot Bogor telah mengantungi rekomendasi gubernur dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Sudah konsultasi ke Kemendagri selama semua prosedur ditempuh tidak masalah," ungkapnya.

Sebenarnya, masih kata Heri, promosi rotasi masih bisa dilakukan terakhir pada 19 April. Namun, dari sisi etika terlalu mepet dengan akhir jabatan.

Sementara itu, Anggota Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri kembali mempertanyakan mengapa Pemkot Bogor begitu keukeuh melakukan promosi rotasi di akhir masa jabatan.

"Kalau, secara etika tidak seharusnya Pemerintah Kota Bogor melaksanakan rotasi dan promosi di injury time masa jabatan wali kota," tegasnya.

Pria yang akrab disapa Gus M ini menilai bahwa promosi rotasi ini sarat kepentingan politik, yang terlihat sangat nyata.

"Hanya, mengingatkan saja. kalau kekuasaan itu tak staus quo toh ada Pj wali kota yang memiliki kewenangan sama nantinya," kata pria yang hobi memelihara musang dan ular itu.