BOGOR, CEKLISSATU - Sambutan Wali Kota Bogor, Bima Arya dalam acara Cap Go Meh (CGM) Bogor Street Festival di Jalan Suryakencana, Kecamatan Bogor Timur, mendapat reaksi dari Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) Kota Bogor.

Reaksi tersebut menyusul adanya pernyataan Bima Arya, secara terang-terangan mendukung Dedie A. Rachim untuk menjadi wali kota Bogor selanjutnya di Pilkada 2024.

"Seharusnya kepala daerah itu netral, tidak memihak ke siapapun. Karena yang bersangkutan masih berstatus pejabat publik, tidak elok," ucap Ketua GMPI Kota Bogor, Abdul Rojak, Minggu, 5 Februari 2

Rojak pun menduga apa yang dilakukan oleh Bima pada pembukaan CGM dapat dikategorikan sebagai upaya mencuri start kampanye.

"Kalau seperti ini, sama saja mencuri start kampanye. Kan tahapan pemilihan kepala daerah juga belum dilaksanakan," ungkapnya.

Baca Juga : Semarak CGM 2023, Sejumlah Warga Pakai Topeng Wajah Bima Arya dan RK

Menurutnya, saat ini semua partai politik (parpol) masih dalam tahapan persiapan pemilihan legislatif (pileg) pada Februari 2024 mendatang. Sedangkan Pemilihan Kepala Daerah baru akan dilaksanakan pada November 2024.

"Masih jauh kalau bicara kepala daerah, partai politik saja masih fokus untuk pileg. Sementara pencalonan kepala daerah masih menunggu hasil pileg," tandasnya.

Lebih lanjut, Rojak mengatakan bahwa CGM merupakan acara positif yang menunjukan keberagaman. Sehingga amat disayangkan bila kegiatan itu disusupi kepentingan politis.

"Saya turut hadir dalam acara tersebut mengajak keluarga, karena identitas dari CGM ini merupakan hal yang positif dalam merayakan indahnya keberagaman. Jadi sekali lagi tak elok bila ada unsur politiknya," katanya.