BOGOR, CEKLISSATU – Sejumlah fasilitas dan bangunan di SMP Negeri 2 Babakan Madang, yang terletak di Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor diduga terdampak pergeseran tanah akibat proyek pembangunan perumahan yang dilakukan oleh PT Sentul City.

Terkait hal itu, Anggota DPRD Dapil 1 Kabupaten Bogor, Kukuh Sri Widodo mendesak PT Sentul City memperhatikan serta kenyamanan siswa dan guru ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung di SMPN 2 Babakan Madang.

“Ada keluhan dari SMPN 2 karena terdampak pembangunan perumahan. Sentul City tolong ini diperhatikan, agar tidak ada korban,” ungkap Kukuh Sri Widodo saat menghadiri Reses DPRD Dapil 1 di Kantor Kecamatan Babakan Madang, beberapa waktu lalu.

Selain itu lanjut Kukuh, pihaknya menerima sejumlah laporan banyak siswa SMPN 2 Babakan Madang yang terjatuh ketika menuju ke sekolah.

Baca Juga : Fasilitas Sekolahnya Terkena Dampak Pergeseran Tanah Proyek Sentul City, Kepsek SMPN2 Babakan Madang Ngadu ke Dewan saat Reses

Maka dari itu, Kukuh mendesak Sentul City agar lebih memperhatikan keamanan siswa SMPN 2 Babakan Madang, agar tidak ada korban berikutnya.

“Karena dari laporan itu ada korban anak-anak, kita harus menjaga kenyamanan belajar siswa. Jangan saat belajar mengajar mereka dihantui rasa khawatir akibat dampak pergeseran tanah ini,” tegas Kukuh.

Diberitakan sebelumnya, Kepala SMPN 2 Babakan Madang, Diana Yuwinda melaporkan PT Sentul City ke Anggota DPRD Dapil 1 Kabupaten Bogor melalui reses di kantor Kecamatan Babakan Madang, beberapa waktu lalu.

Diana menyampaikan terkait kondisi fasilitas SMPN 2 Babakan Madang yang sering kali terdampak proyek pembangunan perumahan dari PT Sentul City yang ada di Desa Bojong Koneng.

Baca Juga : Sebanyak 430 Siswa SMPN 2 Babakan Madang Dihantui Rasa Takut Akibat Dampak dari Mega Proyek Perumahan Sentul City

“Kami minta perhatiannya, karena sejak Agustus sampai hari ini kondisi di sekolah kami cukup memprihatinkan karena terdampak proyek pembangunan PT Sentul City,” ucap Diana Yuwinda.

Menurutnya, dampak pergeseran tanah akibat proyek itu dirasakan saat intensitas curah hujan tinggi mengguyur Kabupaten Bogor.

“Yang jelas pergeseran tanah itu terus terjadi, apalagi saat kondisi curah hujan cukup tinggi. Bangunan sekolah mengalami dampak pergeseran tanah, tapi meski pun begitu kita selalu ada perhatian dari Sentul,” terang Diana Yuwinda.

Di sisi lain, pihaknya mengaku khawatir akibat adanya pergeseran tanah di SMPN 2 Babakan Madang.

“Kami khawatir, karena kami melayani banyak siswa. Di sana hampir 400 siswa SMPN 2 Babakan Madang. Jadi kami butuh keamanan, apalagi ada siswa juga yang terjatuh saat mengendarai motor,” keluhnya.

Diana Yuwinda berharap ada titik terang untuk solusi bagi SMPN 2 Babakan Madang yang ia sampaikan melalui Reses DPRD Dapil 1 Kabupaten Bogor.

“Kami meminta solusi kedepannya. Ini bukan satu bangunan, bahkan dari bagian parkiran, tembok, teralis dan ubin sebagainya semuanya terdampak. Saya memohon sekali lagi untuk bapak-bapak, saya berharap ada perhatian lebih,” harapnya.

Sementara itu, Divisi Perizinan PT Sentul City, Solihin menanggapi keluhan Kepala SMPN 2 Babakan Madang, Diana Yuwinda terkait pergeseran tanah tersebut.

“Saya ikuti reses tahun kemarin, sudah saya laksanakan. Pelaksananya masa ditanggung sama Sentul semua, yah ga mungkin lah,” ucap Solihin.

Tetapi dirinya mengaku telah memberikan bantuan kepada SMPN 2 Babakan Madang usai terdampak bencana alam pergeseran tanah.

“Kamu denger sendiri, yah kita sebagai pengembang membantu di situ. Kemarin ada keluhan pecah, sudah dilaksanakan dan bu kepala sekolah juga sudah bilang begitu kalau relokasi, kita serahkan kepada Dinas Pendidikan dan Fasos Fasum itu juga sudah masuk BPKAD,” tandasnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp maupun sambungan telepon, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, belum memberikan respon terkait persoalan yang terjadi di SMPN 2 Babakan Madang yang diduga terdampak pembangunan proyek PT Sentul City.