BOGOR, CEKLISSATU -- Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) menggelar diskusi serial Cetak Biru Kabupaten Bogor, seri pertama dengan tema "Kemandirian Ekonomi Kreatif Kaum Muda", menghadirkan dua pembicara yaitu Ade Wardhana Adinata dan Aep Saepudin Muhtar, berlangsung di Sekretariat Nasional LS Vinus, Perum Bumi Cibinong Indah Sukahati, Cibinong, Bogor, Rabu (5/6/2024).

Pada kesempatan tersebut salah satu Bakal Calon Bupati Bogor, Ade Wardhana Adinata menyampaikan konsep program kerjanya yang akan fokus pada lima hal.

Yaitu Pertanian, Perikanan, Peternakan, UMKM, dan Wisata. Menurutnya kelima hal itu adalah sebuah sektor yang padat karya dan padat modal.

"Padat karya mampu menyerap mungkin tenaga kerja hampir dari Kabupaten Bogor semua bisa dipenuhi. Kemudian kaitan dengan padat modalnya itu bisa kita alokasikan dari bagaimana kita bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan," ungkap Ade Wardhana kepada ceklissatu.com, Rabu (5/6/2024).

Baca Juga : Survei LS Vinus Cabup Bogor: Elektabilitas Jaro Ade Tertinggi, Dibayangi Iwan Setiawan dan Rudy Susmanto

Contohnya lanjut Ade Wardhana yaitu bekerjasama dengan ID Food Jakarta. Berapa kebutuhan pangan untuk Jakarta, hotel, restoran, catering, itu bisa disuplai. Ia menegaskan Kabupaten Bogor ada BUMD, yaitu pasar. PD Pasar juga berperan jadi marketing, bukan hanya bagaimana memenuhi kebutuhan belanja dari daerah lain untuk suplai pasar di Kabupaten Bogor.

"Juga harus berpikir, bagaimana membuat warga Bogor bisa produktif, tidak hanya konsumtif," tutur Ade.

Ade Wardhana juga berharap,  Kabupaten Bogor ini produktif. Caranya, di Drive mereka untuk bisa memproduksi. Ada juga tugasnya di BUMD, tugasnya bupati, ada tugasnya dinas. Itu yang menurutnya harus dikemas, bagaimana menciptakan masyarakat Bogor ini bisa produktif.

"Itu yang menjadi landasan kenapa lima hal itu menjadi fokus saya. Dan saya tidak pakai APBD, itu pakai uang-uang CSR, bagaimana kita bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan nasional atau pun internasional yang menjadi off teken nya," tegasnya.

Sementara itu, Bakal Calon Bupati Bogor lainnya, Aep Saepudin Muhtar mengatakan, 
Lebih menyoroti sektor ekonomi kreatif.

Menurut Gus Udin--sapaan Aep Saepudin Muhtar--jumlah populasi penduduk Kabupaten Bogor 5,7 juta jiwa. Kalau berbicara kaitan dengan jumlah populasi penduduk Gen-Z dan milenial ia menilai sangat mendominasi, yaitu 27 dan 26 persen.

"Nah ini kan merupakan potensi Kabupaten Bogor yang sangat luar biasa. Hari ini kalau kita lihat sebetulnya potensi ekonominya dimana? Apakah hanya pada UMKM, atau hanya pada ekonomi kreatif. Kabupaten Bogor punyai potensi bukan hanya pada sektor pariwisata atau tambangnya. Tetapi semua bisa menjadi potensi," jelas Gus Udin.

Selain itu lanjut Gus Udin, kalau berbicara berkaitan dengan ekonomi mana yang harus digerakkan? Ia menyebutkan, Pertama, kuncinya adalah ekonomi-ekonomi yang bergerak pada ekonomi kerakyatan

"Ekonomi kecil jumlah penduduk kota saja sekarang 520 ribu pengangguran. Ini yang menjadi PR kita. Maka, lapangan pekerjaan yang harus kita siapkan," ungkapnya

Kedua, terkait dengan penduduk miskin hampir di angka 410 ribu. Ini yang juga harus menjadi konsentrasi.

Kemudian Gus Udin mengatakan, APBD yang ada sekitar Rp10 triliun yang dialokasikan harus clear jelas. Kemana pengalokasian untuk SDM, penyiapan SDM, termasuk infrastrukturnya seperti apa. Kemudian termasuk penanganan lingkungan.

"Jadi kita bukan hanya membangun Bogor masa kini, tidak memperhatikan Bogor masa depan. Itu saya kira yang harus kita pikirkan juga. Bogor itu dibangun, tapi alamnya terlestarikan dengan baik. Ini juga penting," tegasnya.

Ia juga menyatakan bahwa ketika pembangunan melupakan alam, hal ini akan menjadi bencana. Karena bagaimana pun Kabupaten Bogor itu sebagai hulunya dari Jabodetabek. 

"Maka itu proses pembangunan di Kabupaten Bogor bukan hanya fokus pada pembangunan, tetapi juga bagaimana alam terlestarikan. Bukan hanya proses pendidikan, tetapi terpenting adalah bagaimana nilai keadaban juga penting," jelasnya.

Sementara itu, Founder LS Vinus, Yusfitriadi mengatakan bahwa diskusi "Cetak Biru" dilaksanakan agar pada saatnya nanti, konsep program kerja yang dipaparkan oleh para Bacabup Bogor bisa diimplementasikan dengan baik.

"Ini sengaja kami buat. Kenapa Cetak Biru, karena kita harus tahu bagaimana cara bakal calon pemimpin kita mengimplementasikan programnya. Blue print nya harus kita ketahui. Dan ini menjadi momen untuk kita mengetahui hal tersebut," ucap Yusfitriadi.